Orang tua perlu mendiskusikan perilaku yang dapat diterima dan menetapkan batasan yang jelas untuk mencegah pengambilan risiko yang berbahaya. Namun, yang lebih penting adalah orang tua harus menjelaskan alasan di balik batasan mereka. Mendiskusikan alasan di balik batasan dengan remaja dan praremaja dapat membantu mereka mengembangkan proses pengambilan keputusan yang mendasari pilihan perilaku mereka.
5. Mendiskusikan tentang Perilaku Berisiko
Selain pengawasan, orang tua dapat mencegah perilaku menyimpang dengan berkomunikasi secara terbuka dan mendidik anaknya. Remaja yang dididik tentang risiko yang terkait dengan perilaku sembrono cenderung memiliki lebih sedikit masalah. Bantu mereka mempertimbangkan risiko dalam berbagai situasi. Diskusikan dampak kesehatan fisik atau mental yang merugikan ketika terjadi kesalahan. Remaja yang mendapatkan informasi tentang seks dari orang tuanya cenderung kurang terpengaruh oleh teman sebayanya dalam hal perilaku seksual. Tetapi dengan tidak adanya pendidikan dan komunikasi dari orang tua, remaja dapat beralih ke teman sebayanya untuk mendapatkan informasi.
6. Mengupayakan Cari Pengobatan untuk Trauma
Penting bagi remaja yang mengalami trauma, seperti pelecehan, untuk menerima perawatan kesehatan mental. Salah satu akibat dari kekerasan terhadap anak adalah bahwa remaja yang dianiaya kemungkinan besar akan mengalami trauma. Setelah peristiwa traumatis, remaja hendaknya mendapatkan layanan konseling oleh ahli kesehatan mental meskipun mereka tampak baik-baik saja.
DAFTAR PUSTAKA
American Psychological Association. (2002). Developing Adolescents: A Reference for Professional. Washington: American Psychological Association.
Broderick, P.C. Â & Blewitt, P. (2015). The Life Span: Human Development For Helping Professionals. Boston: Pearson.
Gross, R. (2013). Â Psychology: The Science of Mind and Behaviour. Buku Kedua. (Alih Bahasa: Drs. Helly Prajitno Soetjipto dan Dra. Sri Mulyantini Soetjipto) Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
http://yogya.inews.id/amp/berita/miris-sepanjang -2022-jpw-catat-ada-12-kali-aksi-klitih-di-yogyakarta.
Kail, R.V. & Cavanaugh, J.C. (2016). Human Development: A Life-Span View. Boston: Cengage Learning.