Mohon tunggu...
Kundiharto
Kundiharto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Psychology Student

Deep interest in the fields of Information Technology, Psychology, Marketing, Management, and Entrepreneurship

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Benarkah Dunia Kita Rusak?

9 Oktober 2024   19:59 Diperbarui: 10 Oktober 2024   05:00 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehidupan, pada awalnya, hanya berupa molekul-molekul yang tak berarti, saling bertabrakan dalam lautan primitif. Tapi melalui proses yang tak terbayangkan, molekul-molekul ini mulai bekerja sama, membentuk struktur yang lebih kompleks---munculnya sel, satuan dasar kehidupan.

Ketika pertama kali saya memikirkan tentang bagaimana molekul-molekul mati ini bisa tiba-tiba menjadi hidup, saya selalu kagum. Kehidupan, tanpa ragu, adalah salah satu lompatan terbesar dalam kompleksitas yang pernah ada. 

Dari hanya sekumpulan molekul, kehidupan mulai berjuang untuk bertahan, berevolusi, dan berkembang menjadi bentuk-bentuk yang semakin kompleks---tumbuhan, hewan, jamur, dan segala bentuk kehidupan yang kita lihat sekarang.

Lompatan terbesar lainnya terjadi sekitar 6 juta tahun lalu, ketika sebuah kelompok spesies hominin mulai menunjukkan sesuatu yang berbeda. Mereka bukan hanya hidup, makan, dan berkembang biak seperti spesies lainnya, tetapi mereka mulai memiliki kesadaran diri. 

Mungkin suatu hari, salah satu dari mereka melihat refleksi wajahnya di permukaan air dan menyadari, "Aku ada." Momen kecil seperti ini mungkin tampak sepele, tetapi ini adalah awal dari kesadaran manusia---kesadaran bahwa kita adalah makhluk yang hidup, berpikir, dan sadar akan diri kita sendiri.

Seiring waktu, kesadaran ini terus berkembang. Hominin-hominin awal itu berevolusi, dan sekitar 200.000 tahun lalu, manusia modern atau Homo sapiens muncul di bumi. Kita bukan lagi sekadar bagian dari alam, tetapi kita mulai memahami dan memikirkan tempat kita di dalamnya. 

Inilah titik awal perjalanan kita sebagai manusia yang sadar akan dirinya sendiri dan mencoba memahami dunia di sekitar kita.

Ketika kita melihat ke belakang, ke awal mula alam semesta yang penuh kekacauan, dan bagaimana kita akhirnya muncul dari partikel-partikel yang tersebar di ruang angkasa, tidak bisa tidak merasa kagum akan perjalanan panjang ini. Dari ledakan energi murni hingga kehidupan yang sadar diri, perjalanan ini menunjukkan betapa luar biasanya alam semesta dan posisi kita di dalamnya.

Peradaban Manusia: Dari Primitif ke Modern

Perjalanan kita dari manusia primitif hingga dunia modern seperti sekarang adalah kisah yang penuh dengan inovasi, tantangan, dan lompatan besar. Saya sering membayangkan bagaimana kehidupan manusia ratusan ribu tahun yang lalu. 

Saat itu, leluhur kita hidup di dunia yang keras, penuh ketidakpastian. Mereka bergantung sepenuhnya pada alam---mereka harus berburu untuk makan, bertahan dari predator, dan berteduh dari cuaca yang ekstrem.

Namun, meski hidup dalam kondisi yang sulit, manusia awal tidak menyerah. Mereka mulai menciptakan alat-alat sederhana---batu tajam untuk berburu, tombak untuk menangkap ikan. Salah satu penemuan terpenting dalam sejarah manusia adalah penguasaan api. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun