Mohon tunggu...
Kundiharto
Kundiharto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Psychology Student

Deep interest in the fields of Information Technology, Psychology, Marketing, Management, and Entrepreneurship

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bukan Cuma Lima! Kenali 8 Tahap Kebutuhan Manusia Menurut Maslow

4 Desember 2023   04:04 Diperbarui: 4 Desember 2023   05:52 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maslow bilang, kita nggak bisa loncat-loncat tahap. Kayak, nggak mungkin kita mikirin self-actualization kalau perut kita lagi keroncongan, kan? Tapi, sejujurnya, siapa sih yang nggak pernah ngelanggar 'aturan' belanja? Kadang kita butuh sneaker baru meski belum tentu butuh-butuh banget.

Jadi, itulah sekilas tentang teori Hierarki Kebutuhan Maslow. Seru, kan? Teori ini nggak cuma bikin kita ngerti diri sendiri, tapi juga orang lain. Jadi, selanjutnya, kita akan ngobrol tentang kesalahpahaman umum seputar teori ini. Siap-siap untuk kejutan, ya!

Kesalahpahaman Umum: Model Lima Tahap

Kita lanjut yuk cerita tentang Teori Hierarki Kebutuhan Maslow. Tapi, kali ini kita bahas tentang kesalahpahaman yang sering terjadi. Banyak orang cuma tahu ada lima tahap, padahal sebenarnya... Eh, tunggu dulu, kita ulas dulu kelima tahap yang terkenal itu.

1. Kebutuhan Fisiologis: Dasar dari Dasar

Ini lapisan paling bawah dari 'kue' hierarki kita. Bayangin deh, kebutuhan kayak makan, minum, tidur, dan... ehem, kebutuhan biologis lainnya. Ini kayak fondasi rumah; tanpa ini, kita nggak bisa bangun lebih tinggi.

2. Keamanan dan Keselamatan: Payung Anti Badai

Tahap kedua ini tentang rasa aman. Bukan cuma fisik, tapi juga keamanan finansial, kesehatan, dan ketenangan rumah tangga. Kayak pakai payung saat hujan, kita butuh rasa aman untuk bisa jalan ke depan.

3. Kasih Sayang dan Rasa Pertenyaan: Teman untuk Tertawa dan Menangis

Nah, di tahap ketiga, kita bicara soal hubungan. Teman, keluarga, pasangan. Kita semua butuh cinta dan diterima, kan? Kayak di grup WhatsApp keluarga, yang kadang ribut tapi hangat.

4. Penghargaan: Piala di Rak Hati

Di tahap keempat, kita pengen diakui. Prestasi, status, rasa hormat dari orang lain. Ini kayak medali yang kita pajang di hati. Siapa sih yang nggak bangga saat namanya disebut saat rapat kantor?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun