Mohon tunggu...
Kundiharto
Kundiharto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Psychology Student

Deep interest in the fields of Information Technology, Psychology, Marketing, Management, and Entrepreneurship

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Scroll, Tertawa, Lupa Waktu

8 November 2023   08:22 Diperbarui: 8 November 2023   08:28 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terakhir, "Buat Konten yang Interaktif". Kasih kesempatan buat penonton untuk ikut berpartisipasi. Bisa dengan minta mereka komen, jawab pertanyaan, atau buat polling. Ini bisa bikin penonton lebih terlibat dan merasa jadi bagian dari konten kamu.

Santai Tapi Fokus: Mengambil Pelajaran dari Media Sosial

Nah, kita sudah sampai di akhir cerita kita yang asyik dan penuh pelajaran ini. Mari kita simpulkan apa yang kita pelajari soal dampak negatif dari tren media sosial dan pentingnya kesadaran serta kontrol diri dalam mengonsumsi media.

Pertama, kita udah ngomongin gimana video pendek di media sosial bisa mengganggu kemampuan kita untuk fokus dan menghargai konten yang lebih panjang dan mendalam. Ini bukan soal nggak suka atau males, tapi otak kita udah terbiasa dengan gratifikasi instan yang diberikan oleh konten cepat dan singkat. Akibatnya, saat kita harus menghadapi konten yang membutuhkan konsentrasi lebih lama, kita jadi kesulitan.

Kedua, kita juga ngomongin tentang pentingnya mengembangkan kesadaran diri dan kontrol diri dalam mengonsumsi media. Ini penting banget, karena di era serba digital ini, kita harus bisa jadi 'kapten' yang baik untuk 'kapal' pikiran kita. Kita perlu belajar untuk tidak terbawa arus informasi yang tak ada habisnya dan memilih dengan bijak apa yang benar-benar bermanfaat bagi kita.

Kesadaran diri ini bisa kita bangun dengan menerapkan strategi seperti 'Daftar Gangguan' dan 'Aturan 10 Menit', yang kita udah bahas sebelumnya. Kedua strategi ini bukan cuma membantu kita untuk fokus, tapi juga mengajarkan kita untuk lebih menghargai waktu dan pikiran kita.

Jadi, di akhir cerita ini, kita bisa ambil pelajaran bahwa meskipun media sosial memberikan banyak manfaat, kita harus tetap waspada dan bijak dalam menggunakannya. Jangan biarkan media sosial menguasai kita, tapi gunakanlah media sosial sebagai alat untuk mendukung tujuan dan kebutuhan kita.

Ingat, di dunia yang penuh distraksi ini, memiliki kemampuan untuk fokus dan mengontrol diri adalah kunci untuk sukses dan kebahagiaan. Jadi, yuk, kita mulai lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan menjaga agar pikiran kita tetap santai tapi fokus!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun