Meskipun pada jenis tempe goreng bertepung ini ada unsur Amerikanya, ini tidak mengurangi eksistensi tempe goreng sebagai produk budaya asli Indonesia tetapi justru menguatkannya. Ketika dia berada di tempat makan yang mewah, bahkan paling mewah sekalipun, namanya tetap ‘tempe goreng’, bukan ‘fried tempe’, ya kan? Berbeda halnya dengan ‘ayam goreng’, masyarakat kita akan menyebutnya atau menggantinya dengan sebutan ‘fried chicken’ ketika menginginkan makanan dari daging ayam yang digoreng berselimut tepung.
Lebih-lebih kalau anak-anak yang menginginkan ‘fried chicken’, mereka akan menolak bila yang diberikan adalah ayam goreng yang tidak diselimuti tepung. Bisa jadi anak-anak akan bertutur kepada ibunya:
”Bunda, adik mintanya ‘fried chicken’ bukan ‘ayam goreng’ atau ‘Bunda, adik kok dibeliin ‘ayam goreng’ bukan ‘fried chicken?"
Jadi jelas bahwa secara sosio-kultural, ‘tempe goreng’ berselimut tepung, meskipun ada unsur Amerikanya, memiliki hegemoni budaya yang lebih kuat daripada ‘ayam goreng’ dan oleh karenanya tetap merupakan produk budaya Indonesia.
Tempe goreng tanpa selimut tepung menunjukkan budaya asli Indonesia sedangkan tempe goreng berselimut tepung menunjukkan budaya akulturasi antara Indonesia dan Amerika, namun nama dan esensi kultur keduanya adalah tetap satu Indonesia: TEMPE GORENG.
Maka sudah seharusnya kita orang Indonesia bangga dengan produk budaya negeri sendiri dan memberi apresiasi yang tinggi, apapun jenis produk budaya itu, apakah makanan (tempe goreng, rendang, dll), minuman (jamu, dll), pakaian (peci, batik, dll), seni budaya (reog, tari kecak, dll), ataupun yang lainnya.
Kalau di jaman pra-kemerdekaan Indonesia dahulu, kata kakek nenek kita, pernah ada semacam slogan/istilah ‘bangsa tempe’ yang maksudnya adalah menggambarkan bangsa berkarakter lemah, maka di jaman sekarang itu berubah total.
‘Bangsa tempe/tempe goreng’ di zaman now menunjukkan bangsa yang berkarakter kuat dan cerdas, kuat dan cerdas menghadapi permasalahan kehidupan berbangsa dan bernegara, kuat dan cerdas menghadapi pengaruh budaya asing, kuat dan cerdas menggolarakan semangat keberagaman secara beradab dan berkemajuan, kuat dan cerdas delam menerapkan prinsip-prinsip ekonomi kerakyatan secara berkeadilan, kuat dan cerdas menghadapi berita/informasi hoaks dan berunsur SARA, dan lain-lain. TEMPE GORENG produk budaya asli negeri tercinta INDONESIA.
(Solo819022018)