Di tengah upaya membangun budaya literasi bangsa, kita dihadapkan pada kondisi ironi: masih banyak sekolah/ daerah tanpa perpustakaan. Bila (gedung) perpustakaan saja tidak ada, bagaimana kita membicarakan "isi" perpustakaan itu?
Saya membayangkan ekpresi Bapak Presiden Jokowi saat meresmikan gedung perpusnas. Sudah pasti beliau bangga. Di masa jabatannya, Indonesia mampu mendirikan gedung perpustakaan tertinggi di dunia.Â
Dan dari sekolah tempat mengajar di pelosok Flores dengan kondisi perpustakaan yang memprihatinkan, saya membayangkan gedung dengan 27 lantai tersebut berdiri dengan angkuh di tengah infrastruktur pendukung budaya membaca di pelosok yang amburadul dan membutuhkan perhatian serius.
Melihat data dan fakta di atas, apakah label gedung perpustakaan nasional sebagai gedung perpustakaan di dunia masih patut dibanggakan? Ataukah mungking gedung dengan 27 lantai tersebut masih kurang tinggi?Â
Yang jelas bahwa tingginya gedung perpustakaan tidak mencerminkan budaya membaca masyarakat setempat. Indonesia adalah contoh paling jelas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI