Mohon tunggu...
Sapto Kelingan
Sapto Kelingan Mohon Tunggu... Buruh - Eling asalle, Eling baline

Polos dan apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Luka di Masa Pendemi

12 Juni 2020   10:47 Diperbarui: 12 Juni 2020   11:17 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Ya sudah aku bela-belain untuk pakai uang dua ratus itu karena uang segitu nanti bakal aku lunasi dan kalau sudah ada aku kembalikan, keluhnya. 

Hanya sekedar dua ratus. Sehari-hari memang keluarga ku tidak harmonis. Aku sebenarnya tidak ingin menceritakan hal tersebut tapi ya sudah karena sudah kejadian.

Lalu aku rasa pabila terjadi pada sahabatku si adik. Aku harus turun dan pasang badan terkait perihal lelucon gila atau fitnah atau bahkan pencemaran nama baik ini. 

Aku sama sekali tidak menyebutkan subjek terkait barang haram terebut. Pabila ibunya kekeh dan tetap kekeh dengan pendapat itu. Ya sudah perang adalah perang. Ini hanya korban fitnah yang disampaikan oleh pengkhianat. Ini pelajaran dan ilmu yang ku dapati di Univeristas Kera Cokil. Semua ada hikmahnya dan sama sekali tidak suka dengan sifatnya.

Hari setelah kejadian itu aku tahu. Jangan sekali-kali mutlak percaya pada omongan orang lain sekalipun dengan seorang ibu. Aku lebih memuliakan ibu sendiri ketimbang percaya pada ibunya orang lain. Adakah permohonan maaf dari kekasihnya ? tunggu saja sampai kiamat tiba. Pendengki di masa pendemi. Ah lu, candanya.

Kamis, 11 Juni 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun