Penulis juga telah melakukan survei ke beberapa mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta mengenai dampak kehadiran jurnalisme robot terhadap profesi jurnalis sesungguhnya.Â
Hasil survei menunjukan bahwa 9 dari 10 orang berpendapat bahwa jurnalisme robot akan 'mengancam' profesi jurnalis dari segi kuantitas. Alasannya cukup seragam, yaitu robot memiliki kemampuan yang tidak terbatas dan tidak memerlukan upah secara finansial.Â
Ditambah jam kerja yang tidak terbatas waktu menjadikan robot satu poin lebih unggul disbanding manusia. Dengan begitu, penggunaan robot dalam jurnalisme jelas akan mengurangi budget dari segi produksi. Hal ini tentu akan menguntungkan bagi pihak media.
Sedari tadi bahasan hanya mengangkat isu mengenai 'hadirnya jurnalisme robot merupakan sebuah ancaman bagi jurnalis'. Namun, terlepas dari hal itu jurnalisme robot tetap memiliki kekurangan yang membuat profesi jurnalis dibutuhkan dalam media.Â
Sebab, jurnalisme robot hanya mampu menulis berita yang mencakup data statistik yang pasti seperti berita olahraga, laporan keuangan ataupun laporan bencana alam gempa bumi. Hal ini dikarenakan sifatnya yang mengumpulkan data menggunakan algoritma serta big data.Â
Robot jurnalisme juga belum mampu menjelaskan fenomena ataupun peristiwa secara terinci. Maka dari itu, Jurnalisme robot belum mampu menulis berita yang sifatnya laporan mendalam.Â
Belum ada fitur yang dapat melakukan investigasi ataupun wawancara. gaya penulisan yang tidak mengandung emosi menjadikan tulisan jurnalisme robot dianggap kaku.
Berikut beberapa portal pemberitaan yang telah menggunakan robot jurnalisme sebagai salah satu 'karyawannya'.Â
Washington Post (Heliograf), USA Today (Wibbits), Reuters (News Tracer), The Los Angeles Times (Quake Bot), Associated Press (Wordsmith), Beritatagar.id (Robotorial) dan masih banyak lagi. masing-masing dari robot tersebut memiliki jobdesk khususnya. Seperti Beritatagar.id yang menggunakan robotnya untuk pemberitaan sepak bola.
Walaupun kehadiran jurnalisme robot mengundang banyak pro dan kontra. Namun, untuk saat ini kehadirannya hanya sebatas membantu pekerjaan jurnalis terutama dalam mengumpulkan data yang sifatnya statistik.Â