Mohon tunggu...
Ayu Wulandari
Ayu Wulandari Mohon Tunggu... -

Senang mengamati. Itu saja ^__^

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Papandayan, Kapankah Kau Akan Membukakan Pintu?

7 Mei 2011   03:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:59 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ya, berhati-hatilah. Tahan risaumu untuk Mata Angin."

"Aku mengerti."

"Oh iya, Angin, kau harus tahu satu hal. Papandayan tak ingin sepenuhnya membukakan pintu untuk gadis kesayanganmu itu. Entahlah. Aku menduga ini ada kaitannya dengan Mata Angin di kehidupan sebelumnya."

"Kisah lama itu?"

"Ya, kisah lama itu."

"Aku akan berupaya semampuku, Matahari."

"Aku sudah tahu kau akan menjawabnya dengan cara seperti itu. Tapi berhati-hatilah, jangan memaksa siapa pun hanya demi Mata Angin."

"Aku mengerti. Toh gadis itu pun tak pernah memaksa kita semua untuk melakukan apa pun kan?"

"Syukurlah kau tak melupakan itu."

"Tak akan, Matahari. Sudahlah, aku pergi dulu."

* * *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun