Mohon tunggu...
Kurnia Trisno Yudhonegoro
Kurnia Trisno Yudhonegoro Mohon Tunggu... Administrasi - Agricultural,Economic consultant and military enthusiast

Agricultural,Economic consultant and military enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pendekatan Bu PeMi, Memastikan Bonus Demografi 2025 Tidak Menjadi Bom Demografi

8 Oktober 2014   22:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:51 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

47.9

51.46

53.9

PT

11.01

12.56

13.48

18.58

(angka partisipasi murni dalam persen)

Dari table diatas jelaslah bahwa pendidikan keluarga berencana di level SMA saja sudah bisa dianggap terlambat. Karena hampir setengah dari populasi Indonesia bahkan tidak sempat menyelesaikan pendidikan SMA. Sehingga pendidikan awal keluarga berencana jelas harus dimulai dari SD atau setingkatnya. Isi materinya bisa berupa buku cerita yang menggambarkan betapa harmonisnya keluarga dengan 2 anak. Kemudian selebaran keluarga berencana yang didesain khusus untuk anak-anak.

Sementara untuk pelajar SMP, yang pada 2025 akan mulai membangun keluarga, perlu ditanamkan nilai-nilai krusial seperti bagaimana berkomunikasi, apa itu kasih saying dan keluarga bahagia. Sangat krusial bagi BKKBN untuk mulai masuk ke SMP saat ini agar kelak, pada 2025 dapat mengurangi insiden kekerasan domestik, perceraian dan pelbagai masalah keluarga lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun