Mohon tunggu...
Muhammad Yamin Pua Upa
Muhammad Yamin Pua Upa Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Komunikasi Universitas Siber Asia, Pemerhati Estetika Humanisme & Masalah Sosial Politik

Mantan Wartawan, Penulis, Wiraswasta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Donasi Rp 2 Triliun Akidi Tio dan Ironi Social Capital di Tengah Pandemi

28 Juli 2021   23:47 Diperbarui: 29 Juli 2021   11:09 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para konglomerat Indonesia  tentu masih ingat, bagaimana Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) yang didirikan pemerintah harus terpontal-pontal menangani restrukturisasi dan rehabilitasi anak-anak perusahaan konglomerat beserta bank-banknya, untuk mengembalikan dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang telah dipinjamkan kepada mereka.

Walaupun pada akhirnya diketahui banyak diantara para konglomerat itu menyalahgunakan dana BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia). Dan asset yang mereka serahkan ke BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional), banyak diantaranya adalah aset bodong, yang nilainya tidak sama dengan nilai pasar. Akibatnya, nilai aset yang pada awalnya diperkirakan Rp 660 triliun, kenyataannya telah menyusut menjadi sekitar Rp 160 triliun.

Ironis memang. Tetapi itu masa lalu, walaupun sulit untuk dilupakan. Sekarang yang kita butuhkan adalah social capital. Kita membutuhkan empati dari para konglomerat dan orang kaya Indonesia untuk membantu saudara sebangsa yang mengalami kesulitan akibat pandemic Covid 19.

Seperti empati yang ditunjukkan oleh pengusaha dermawan almarhum Akidi Tio dan keluarganya. Yang rela mendonasikan Rp 2 triliun uangnya untuk membantu masyarakat Palembang, Sumatera Selatan. Kota yang membuatnya menjadi salah satu orang kaya di Sumatera. Meski pun tidak tercatat sebagai 20 orang terkaya Indonesia versi Majalah Forbes.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun