Dan pada kenyataannya saat ini, di mana-mana termasuk di Indonesia juga terjadi di mana para petani dan pekerja di hulu, sebagai penghasil komoditi adalah organ paling tidak diuntungkan dalam siklus perdagangan.
Tidak percaya? Yuk kita lihat berapa prosentase keuntungan petani dan penjahit konfeksi sebuah kaos bermerek, yang dijual seharga 29 Euro di Jerman, lihat gambar berikut di bawah ini. Maaf ya dalam bahasa Jerman, tapi akan saya jelaskan dalam bahasa Indonesia.
Sementara hampir setengah dari harga jual dikantongi oleh retailernya. Dalam hal ini, perbedaan standar hidup bukan penyebab dari timpangnya keuntungan yang didapat, karena petani dan pekerja konfeksi ini biasanya ada di negara-negara berkembang seperti Bangladesh. Masalahnya bahkan di negara para petani dan pekerja konfeksi ini, apa yang mereka dapatkan pun masih di bawah standar hidup di negaranya.
Sangat tidak adil, ya. Nah, kondisi seperti ini mendorong orang-orang dengan idealisme tinggi untuk merintis jalan untuk kebaikan para petani dan pekerja di hulu, salah satunya melalui sistem, standar dan label Fair Trade ini.Â
Standar apa yang dimiliki oleh Fair Trade? Fair Trade memiliki 3 aspek utama penopang standar ini, yakni aspek sosial, aspek ekologi dan aspek ekonomi.
Sistem pun harus dibuat agar produk-produk Fair Trade tetap ada pembelinya lalu label juga penting, karena dengan label yang memiliki bentuk sekilas seperti Yin & Yang tapi berwarna hijau, hitam dan biru. Konsumen dapat dengan mudah menemukannya.
Weltladen, Toko berisi Produk Fairtrade di Jerman
Produk Fair Trade di Jerman paling banyak ditemukan di Weltladen. Weltladen kalau diterjemahkan langsung artinya Toko Dunia, ya karena memang toko ini mengkhususkan diri untuk menjual barang-barang fairtrade dari seluruh dunia. Tentu saja barang-barang, yang dijual di toko dunia ini lebih mahal dari supermarket grosir.
Untuk itu, orang-orang yang datang ke toko dunia atau Weltladen di Jerman, secara sadar mau membayar lebih mahal karena ingin membantu para petani dan pekerja di hulu, dari mana produk dan komoditi itu berasal.Â
Di dalam komunitas Weltladen ini saya mengenal arti bebas diskriminasi dan isu fair untuk semua ras, etnik, warna kulit, agama. Hanya ada satu hal yang penting menjadi pertimbangan PERDAGANGAN YANG ADIL UNTUK SEMUA MANUSIA.
Lalu produk apa yang paling laku dibeli? Ternyata kopi adalah produk yang paling laku dibeli. Kopi fairtrade yang dijual di Weltladen Jerman datang dari Afrika, Amerika Selatan dan India. Kerjasama Weltladen dengan koperasi para petani kopi ini memang memiliki sejarah panjang, karena merupakan produk tertua, yang dirintis.