Mohon tunggu...
ACJP Cahayahati
ACJP Cahayahati Mohon Tunggu... Insinyur - Life traveler

tukang nonton film, betah nulis dan baca, suka sejarah, senang jalan-jalan, hobi jepret, cinta lingkungan, pegiat konservasi energi dan sayang keluarga

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Gaya Hidup Sehat dan Pulau Sayuran UNESCO

5 April 2016   16:14 Diperbarui: 6 April 2016   14:23 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ia menjelaskan, protein yang diserap dengan baik akan memberikan manfaat sebagai zat pembangun, mengganti sel-sel yang rusak, dan menjaga agar metabolisme bagi ibu yang ingin hamil juga memiliki glycaemic indeks yang rendah sehingga aman dikonsumsi bagi penderita diabetes.

Yah... memang semua itu baik dan indah. Tapi kalau saya pikir lagi, berapa sih orang di Indonesia mampu membeli buah impor seperti kiwi? Kenapa pilihan buahnya bukan buah lokal dan murah meriah, seperti misalnya jambu klutuk, jambu air, belimbing, strawberry Lembang, jeruk Medan, apel Malang. Eh... tapi seingat saya dulu repotnya, buah lokal juga kadang malah lebih mahal dari buah impor ya. Akhirnya, bisa dimengerti bila rata-rata orang Indonedia karena mahal ini gak beli buah deh... Karena itu tak heran pada akhirnya secara rata-rata orang Indonesia masih kurang mengasup sayuran dan buah.

Wah... lebih pusing lagi kalau menelusuri kenapa sayuran dan buah kurang dikonsumsi adalah, karena beralihnya profesi para petani menjadi ojek. Saya ingat petani di sekitar rumah kami dulu di Pamulang, banyak yang akhirnya merelakan lahan kebunnya untuk dijual ke pengembang karena terdesak kebutuhan, setelah itu para petani ini ngojek semua di depan kompleks perumahan. Lah... tak heran kan bila hasil budidaya sayuran dan buah ini makin hari makin mahal. Gaya hidup sehat makin tenggelam deh. Ah... blunder. (ACJP) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun