5- Batik kelima adalah Batik Dewa Laut, berasal dari Kuningan.
Hmmmm ... corak dewa laut ini, harus saya terjemahkan dengan penuh fantasi. Tapi saya ikut senang dengan pengrajin batik dari Kuningan karena berhasil menghasilkan corak khas daerahnya, batik Dewa Laut ini dan Kuda.
6- Batik keenam Batik Seureuh, berasal dari Bogor.
Seureuh atau sirih, saya kenali dari corak daun dengan urat daunnya yang jelas. Batik dari Bogor ini memang tampaknya masih baru tapi cukup berhasil. Corak dan motif BAtik Bogor diambil dari kekhasan kota hujan ini, mulai dari Kebun Raya dan isinya, hujan, Kujang Kijang, Batu tulis dll.
Sangat menarik, mengikuti sejarah batik yang sejak akhir tahun 2009 telah mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dari Indonesia.
Terus terang, saya suka dengan ide menampilkan ragam batik di trotoar ini, trotoar jadi lebih hidup dan dapat menjadi museum batik terbuka. Apalagi bila warnanya dipercantik dan tidak dibiarkan kotor. Dan, saya sekarang bila membeli batik Sunda, dengan mempelajari coraknya, bisa mengira-ngira pula asalnya.
Alhamdulillah, masuk puasa hari ke-14. Bagi yang mau ngabuburit sambil cari candil untuk buka, asyik nih .... jalan-jalan ke depan Gedung Sate ini. Sambil menyelam minum air, belajar corak batik dan sekalian ngabuburit. (ACJP)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H