Sebagai kearifan lokal, tua'Â dalam kacamata orang Dawan dilihat sebagai media komunikasi yang baik. Maka selanjutnya kita perlu mengetahui jenis-jenis media komunikasi.Â
4. Jenis-Jenis Media Komunikasi
Sebelum kita membahas jenis-jenis media komunikasi, alangkah baiknya kita mengetahui arti komunikasi terlebih dahulu. Komunikasi berasal dari kata Bahasa Latin yakni dari kata communicare yang berarti menyampaikan. Secara etimologis, komunikasi merupakan sebuah proses penyampaian makna dari satu entitas maupun kelompok ke kelompok lain dengan menggunakan tanda, simbol maupun aturan semiotika yang dapat dipahami dan dimengerti bersama.Â
Komunikasi dapat diartikan sebagai aktivitas dasar manusia yang berperan penting serta tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Dengan melakukan komunikasi, manusia dapat saling berhubungan antara satu dengan lainnya dalam kehidupan sehari-hari, dalam pekerjaan, pergaulan, dan kegiatan lainnya baik di ruang publik maupun di tempat-tempat khusus. Intinya, ada manusia pasti ada komunikasi.
Menurut Blake dan Horalsen, media komunikasi merupakan saluran yang dipakai untuk mengantar pesan dari pihak pembawa pesan kepada penerima pesan. Media komunikasi yang disampaikan itu baik perorangan maupun banyak orang atau masal.
Jenis-jenis media komunikasi dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok yakni berdasarkan jenis saluran dan berdasarkan cara penyebaran. Pertama, berdasarkan jenis saluran, media komunikasi terdiri dari komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal itu berupa komunikasi oral dan tertulis. Sedangkan komunikasi nonverbal seperti bahasa tubuh, ekspresi wajah, sentuhan, penampilan, sikap, gerakan tubuh. Kedua, berdasarkan cara penyebaran, media komunikasi dapat dikategorikan ke dalam empat jenis yakni media audio, media visual, media audio visual dan media cetak.Â
Dalam pembicaraan terkait tema ini, penulis akan berusaha mengaitkan  jenis-jenis komunikasi sesuai dengan konteks yang terjadi dalam masyarakat Dawan-TTU dengan tua' sebagai media komunikasi multidimensi. Mengapa demikian? Karena tua', sebagai media komunikasi multidimensi dapat berkaitan dengan komunikasi verbal dan nonverbal, dapat juga mencakup hal-hal visual, audio dan audio visual.Â
5. Tua': Media Komunikasi Multidimensi
Tua' sebagai media komunikasi multidimensi dapat dikaji dalam beberapa perspektif yakni sosial, ekonomi, budaya, moral, hukum dan religius. Dalam hal tua' sebagai media komunikasi maka segala jenis tua' entah itu tua' nakaf atau tua' haef atau tua' jenis lain pun bisa digunakan.
Dari perspektif sosial, tua' memiliki peran penting dalam hidup sosial kemasyarakatan orang Dawan. Ada berbagai hajatan sosial yang terjadi seperti pernikahan, kerja bersama, kumpul keluarga, dan lain sebagainya. Setiap hajatan selalu membutuhkan tua' bila dibutuhkan. Sebagai media komunikasi, tua' berperan sebagai tanda yang digunakan dengan komunikasi verbal untuk mengundang orang atau keluarga atau tetangga untuk menghadiri hajatan yang akan terjadi. Pembawa pesan akan mengundang dengan komunikasi verbal dan nonverbal, hai em mel tua' i he mitonan kit (Kami datang membawa sopi ini untuk mengundangmu). Informasi ini disampaikan sambil menunjuk pada sopi yang disimpan di atas meja atau tempat yang layak.Â
Ketika ada anggota keluarga yang akan melangsungkan pernikahan baik secara adat maupun pernikahan keagamaan, perwakilan keluarga akan pergi mengundang anggota keluarga lain untuk menghadiri hajatan tersebut dengan berkunjung ke rumah keluarga lain dengan membawa sebotol tua' sebagai tanda bahwa undangan telah disampaikan kepada keluarga yang diundang. Dalam hal kerja bersama seperti membangun rumah, kerja kebun atau kerja lain pun, atau pun kumpul keluarga untuk berbagai acara yang akan terjadi dan melibatkan keluarga besar atau orang lain, tua' memiliki fungsi yang sama.