Bacaan yang memancing imajinasi serta menggunakan bahasa yang menarik menjadikan pembaca enggan berhenti membaca. Hal ini terbukti dengan artikel-artikel di media sosial yang mulai seragam dalam kepenulisannya.Â
Bahasa yang membawa emosi mulai dari judul, kemudian tulisan-tulisan yang to-the-point, artikel yang tidak panjang/banyak membuat pembaca lebih menikmatinya.
Tidak ketinggalan, portal berita di tanah air ikut-ikutan dalam kepenulisan tersebut. Sering kali ditemukan click bait agar pengguna internet membaca artikelnya.Â
Padahal, isinya sering dijumpai tidak sesuai, bohong, bahkan tidak nyambung sama sekali. Hal ini berhasil karena mengundang orang membaca sampai habis.Â
Ya betul, karena judul adalah gagasan pokoknya, sehingga pembaca terus mencari hal-hal relevan sesuai judul tersebut sampai habis. Kemudian pembaca sadar, ternyata tidak sesuai ekspektasi.
Hal ini juga membuat dampak negatif bagi banyak orang Indonesia. Karena banyak orang yang mudah puas dalam hal membaca, sehingga ia tidak lagi melanjutkan membaca. Ketika membaca sebuah artikel, kemudian pembaca merasa bosan, ia akan berhenti.Â
Begitu juga dengan tulisan artikel yang mudah ditebak, ia akan membaca beberapa bagian, namun ketika jalan cerita mudah ditebak, atau pernah dibaca berdasarkan pengalaman pribadinya, ia akan berhenti membaca.Â
"Stop menyalahkan pembaca, sudah waktunya kita berkembang melalui tulisan yang menarik dan berkualitas."
Inilah yang menjadi miss communication dan berita-berita hoaks bertebaran di mana-mana. Kemudian, berita tersebut terus berkembang tanpa ada klarifikasi, orang-orang bahkan semakin mudah tertipu dan terhasut.
Menjadi penulis yang andal ternyata memang harus dimiliki oleh seluruh penulis, jurnalis, bahkan pendidik. Karena meningkatkan kualitas literasi sudah menjadi keharusan di negeri ini. Sering kali minat baca yang rendah terus disinggung, namun masih saja tidak mampu meningkat.
Nyatanya tulisan dan konten yang menarik akan mengajak calon pembaca untuk memulai pembaca. Saat ini bukan lagi untuk memaksa orang untuk membaca, bukan lagi soal melulu desain yang dikembangkan, namun kualitas tulisan harus terus berkembang dan menarik.Â
Teknik-teknik penulisan yang kaku dan zaman dahulu perlu disingkirkan. Masa kini adalah zamannya penggunaan bahasa yang fleksibel dan terus bertumbuh sesuai zaman.