Mohon tunggu...
Jojo Simatupang
Jojo Simatupang Mohon Tunggu... Guru - Sarjana Pendidikan | Guru | Penulis

Menjadi manfaat bagi banyak orang dan menjadi lebih baik setiap harinya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Bukan Minat Baca Rakyat Indonesia yang Rendah

18 Maret 2023   14:25 Diperbarui: 21 Maret 2023   09:45 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Minat baca orang Indonesia dinilai rendah sejak 2016. Sumber: shutterstock via kompas.com

Sudah 5 tahun terakhir ini, Indonesia digosipkan menjadi negara dengan minat baca yang sangat rendah. Bahkan Indonesia hanya menduduki peringkat kedua terbawah di dunia. 

Hal ini rupanya menjadi tamparan keras bagi seluruh rakyat Indonesia. Pasalnya, Indonesia merupakan negara yang berpendidikan. 

Sejak sekolah dasar hingga pendidikan menengah atas, semua dibiayai oleh pemerintah. Bahkan, di tingkat perguruan tinggi masih disubsidi oleh pemerintah.

Berdasarkan data yang dirilis oleh UNESCO pada 2016, minat baca orang Indonesia hanya 0,001%. Artinya, hanya 1 orang Indonesia yang gemar membaca dari total 1.000 orang (1:1000). 

Selanjutnya, survey yang dilakukan The Digital Reader tahun 2017 mengungkapkan, minat baca di Indonesia hanya mencapai 52,92% saja, sedangkan di tahun 2019 meningkat hanya menjadi 53,84% saja. 

Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis oleh Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) juga mengungkapkan, tingkat literasi orang Indonesia dinilai sangat rendah. Pada tahun 2019, Indonesia menempati ranking  ke-62 dari 70 negara di dunia.

Fakta-fakta tersebut membuat para produsen buku dan penulis menelan pil pahit, pasalnya di masa pandemi 58,2% penerbit mengalami penurunan penjualan, hanya 4,1% penerbit yang stabil berdasarkan data ikapi.org. 

Padahal selama pandemi, pemerintah mencanangkan gerakan stay at home untuk menekan arus penyebaran covid-19. Selama berdiam diri di rumah, baik pekerja mau pun pelajar rupanya tidak mampu menekan angka literasi tersebut.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim telah melakukan berbagai upaya-upaya untuk  meningkatkan minat baca masyarakat. 

Selain itu, Kemendikbudristek juga telah melakukan digitalisasi produk buku untuk memberikan kemudahan akses membaca kepada masyarakat, salah satunya melalui program Kurikulum Merdeka Belajar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun