Kantong plastik ditentengnya sambil keluar minimarket. Di depan teras, ada dua tempat duduk, segera dia duduk disana. Dibukanya kemasan air mineral itu, diteguk perlahan.
“Segar…” air itu membasahi tenggorokan Stefano. Dia serasa mendapat energi baru untuk perjalanan.
Tiba-tiba, Stefano teringat akan Amri sahabatnya. Dia segera beranjak dari kursi besi, lalu bergegas kembali ke kios tambal ban. Sampai di sana nampak Amri masih duduk sambil memegangi handphone. Dihampiri sahabatnya serta diberikan sebotol air mineral bersegel.
Mereka mengobrol sampai tak terasa proses perbaikan sudah selesai. Bapak tua itu memberi tahu Stefano dan Amri, beliau menerangkan dengan seksama dan kami mendengarkan dengan antusias. Selanjutnya, Stefano mengeluarkan uang serta memberikan pada bapak tua itu. Mereka mengucapkan terimakasih atas bantuannya serta pamit melanjutkan perjalanan.
Stefano menyalakan motornya dan menunggu Amri membetulkan helm. Motor itu kembali melaju ke jalanan, dimana hampir 45 menit perjalanan terjeda. Jalanan tampak legang tak seperti waktu berangkat tadi. Syukurlah, matahari sudah bersembunyi di balik awan dan angin berhembus sangat kencang. Stefano segera mengencangkan motornya menuju ke base camp untuk berkumpul dengan komunitas sepakbola mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H