Ketika itu ada anak-anak kecil bermain sepeda. Kak Doni membersihkan rumput di pinggir jalan, sehingga menghalangi mereka. Tak kehabisan akal, mereka mengambil jalan beraspal.
"Permisi kak, " kata mereka bersahutan.
"Iya dik," sahut kak Doni spontan.
Dilayangkan pandang, tiga orang anak bersepeda beriringan dengan gembira.
"Jadi ingat masa kecil," pikir kak Doni.
Kemudian, ada seorang perempuan lewat di depan kak Doni. Perempuan ini hanya diam saja, langsung lewat. Kak Doni penasaran, kepalanya langsung melongok. Ternyata Saskia, tetangga kami di seberang kompleks. Memang cantik, putih, tinggi, namun terkenal agak sombong dan cuek.
"Masih sopan anak kecil tadi," kata kak Doni dalam hati.
Kak Doni memang agak sebel dengan Saskia, semenjak saat itu sempat dimarahi Saskia, gara-gara bertabrakan sepeda di belokan.
Di taman pagar rumah tak nampak lagi rumput, kak Doni segera masuk ke halaman menemuiku. Ayah dan ibu masih asik ngobrol bersama bu Bakri dan pak Mulyadi. Akhirnya kak Doni membantuku menyiangi tanaman serta bunga.