Mohon tunggu...
Heart Light
Heart Light Mohon Tunggu... Mahasiswa - Heart Light🍓

Simple girls 🌷🍀 🌷and be my self Life is Love❤️

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hari Kebersamaan

23 Desember 2021   17:19 Diperbarui: 23 Desember 2021   17:23 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image : hurriyet.com.tr

               Hari Minggu adalah hari keluarga buat kami. Bagi kami, kebersamaan merupakan moment yang sangat bernilai. Tak lupa kami mengabadikan lewat jepretan foto, yang tentu saja diunggah dalam media sosial. Lalu, apa keseruan kegiatan minggu ini bersama keluarga?


             Hari yang cerah, sinar mentari baru bangun dari ufuk. Terdengar suara burung berkicau yang bertengger di dahan-dahan pohon. Bunga mekar berseri seolah tersenyum menyambut pagi. Ini hari Minggu, keluarga kami berencana membersihkan taman serta halaman. 

Banyak rumput liar tumbuh, beberapa bunga perlu disiangi, serta beberapa dahan pohon di depan  pagar perlu dicukur agar tampak rapi. Maka, aku, ibu, ayah dan kak Doni membawa peralatan seperti sapu, tempat sampah, peralatan pemangkas, selang air dll.

    

              Ayah dan kak Doni, membersihkan tanaman di depan pagar rumah sedangkan aku dan ibu membersihkan taman.
Ayah memotong dahan tanaman, agar tak menjulang ke mana-mana. Terlihat kak Doni sibuk mencabuti rumput di sekitarnya. 

"Bersih-bersih pak?" tanya pak Mulyadi saat lewat depan rumah.

"Iya pak, sudah gondrong, " jawab ayah sambil tersenyum. 

Mereka ngobrol sedangkan kak Doni tetap melanjutkan  mencabuti rumput. 

Tak lama kemudian, lewat Bu Bakri dari belanja, "wahh rajinnya anak lanang," katanya memuji.

Kak Doni hanya tersenyum simpul, sambil menundukkan kepala. Ibu yang tahu ada bu Bakri, langsung menghampirinya. Mereka bercengkrama, tak kalah seru dengan obrolan ayah bersama pak Mulyadi. Biasa bapak-bapak dan emak-emak bila bertemu.  Aku dan kak Doni tetap melanjutkan pekerjaan, mumpung matahari masih hangat.


             Ketika itu ada anak-anak kecil bermain sepeda. Kak Doni membersihkan rumput di pinggir jalan, sehingga menghalangi mereka. Tak kehabisan akal, mereka mengambil jalan beraspal. 

"Permisi kak, " kata mereka bersahutan. 

"Iya dik," sahut kak Doni spontan. 

Dilayangkan pandang, tiga orang anak bersepeda beriringan dengan gembira. 

"Jadi ingat masa kecil," pikir kak Doni. 

Image : infobintaro.com
Image : infobintaro.com

Kemudian, ada seorang perempuan lewat di depan kak Doni. Perempuan ini hanya diam saja, langsung lewat. Kak Doni penasaran, kepalanya langsung melongok. Ternyata Saskia, tetangga kami di seberang kompleks. Memang cantik, putih, tinggi, namun terkenal agak sombong dan cuek. 

"Masih sopan anak kecil tadi," kata kak Doni dalam hati. 

Kak Doni memang agak sebel dengan Saskia, semenjak saat itu sempat dimarahi Saskia, gara-gara bertabrakan sepeda di belokan.


                Di taman pagar rumah tak nampak lagi rumput, kak Doni segera masuk ke halaman menemuiku. Ayah dan ibu masih asik ngobrol bersama bu Bakri dan pak Mulyadi. Akhirnya kak Doni membantuku menyiangi tanaman serta bunga. 

Kami membagi beberapa bagian dalam taman, lalu kami berlomba siapa yang lebih dulu menyelesaikannya. Pemenangnya akan ditraktir es buah Pak Matt. Kami bersemangat menyelesaikan tugas ini, dan terang saja kak Doni yang menjadi pemenang. Tak lupa kami menyirami bunga serta tanaman.


            Setelah bu Bakri pamitan, tak lama pak Mulyadi juga pamit. Bapak dan ibu tahu pekerjaan kami telah selesai. Ketika kami akan membantu pekerjaan mereka, biar cepat selesai. Mereka melarang dan menyuruh kami untuk istirahat, serta membersihkan diri dulu. Mereka tahu bahwa sebagian besar waktu digunakan untuk bercengkrama dengan tetangga. Lalu, bapak dan ibu bergotong-royong membersihkan tanaman di luar pagar.


                 Sambil menunggu kak Doni mandi, aku membeli es campur di warung pak Matt ,yang tak jauh dari rumah. Es nya terkenal enak dengan buah lengkap, selain itu memakai gula asli dan banyak susu. Aku membeli empat bungkus dan tak lupa mampir ke toko untuk membeli snack. 

               Ketika aku pulang, ditanyai ibu dan bapak yang masih berada di luar pagar. Mendengar jawabanku, mereka bersemangat segera menyelesaikan pekerjaan agar dapat menikmati es buah. 

Akhirnya kami semua menikmati es buah serta camilan di taman, sambil memandang bunga serta tanaman yang indah nan rapi. Kami tak lupa mengabadikan moment itu dalam jepretan foto, yang kuunggah di media sosial. 

Itulah tadi cerita keluarga kecilku, dari gadis berambut keriting bernama Joy.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun