Hati dan pikirannya merasakan ketenangan, lalu beranjak untu berbaring, namun sesaat terselinap pikirannya tentang pekerjaan di kantor yang belum didelegasikan ke temannya.
Kepalanya mendadak sedikit pusing, lalu menelepon temannya dan menyerahkan tugasnya. Temannya spontan tertawa karena sedang sakit masih sempat memikirkan pekerjaan. Mulai awal Johan sakit, teman-temannya sudah berbagi tugas untuk mengerjakan semua pekerjaan itu. Kemudian temannya menyarankan untuk banyak istirahat dan tidak terlalu memikirkan pekerjaan karena semua sudah di handle teman-temannya.
Akhirnya Johan pun merasa lega dan mencoba mengikuti saran dokter untuk menuliskan apa yang dipikirkannya di atas kertas. Bulan sudah menampakkan sinarnya, akhirnya dia memanjatkan doa syukur atas hari yang di lalui nya. Kemudian membaringkan tubuhnya sambil mendengarkan audio rileksasi sebelum tidur yang dikirimkan istrinya, sampai tiga puluh menit baru tertidur.
********
Keesokan harinya, Johan dibangunkan oleh sinar matahari yang masuk lewat jendela kamarnya. Dia pun bersyukur masih di beri kesempatan untuk bernafas. Lalu ia pun menaikkan doa serta beribadah kemudian membasahi mulutnya dengan air putih. Hari ini badannya terasa segar, mual di perutnya tak menghampirinya walaupun kepalanya agak sedikit berat, mungkin keseimbangan tubuhnya belum terjaga setelah bangun dari tidurnya.
Di buka nya jendela kamar tempatnya di rawat agar udara segar masuk. Dia pun tak lupa menyapa istrinya di video call sambil menceritakan sudah lebih baik hari ini. Yulia pun senang, suaminya sudah melewati fase sakitnya dan kini menuju fase pemulihan.
Dia pun bertanya pada suaminya, "Sayang kapan kamu rencana lebih sehat lagi serta keluar dari Rumah sakit? kami semua sangat merindukanmu."
"Semoga besok sudah lebih baik dan lusa diperbolehkan pulang ya. Aku rindu kalian semua. Love you and my kids," ucapnya yakin pada sang istri.
Istinya pun senang mendengar jawaban Johan, "lalu hal apa yang akan dilakukan ketika sudah sehat dan pulih?" tanya sang istri penasaran.
Johan pun berpikir sejenak, lalu ucapnya, "aku ingin punya waktu banyak bersama keluarga. Lalu memberi semangat sahabatku yang berjuang di ICU, Jimmy beserta keluarganya. Kemudian bila hasil test PCR negatif, maka ingin membantu tetangga, rekan atau saudara kita yang isoman dengan memberikan bantuan sosial berupa makanan atau sembako. Selama ini kita sudah banyak di bantu oleh tetangga dan juga kerabat, sudah selayaknya kalau kita bergantian membantu mereka yang tertimpa musibah."
Mendengar jawaban dengan harapan baik dari suaminya, Yulia pun tertegun dan bersemangat, "Amin, segera sehat sayang, biar bisa mewujudkan harapanmu. Kamu pasti sembuh dan segera pulih. O,iya ... sekarang kan udah agak enakan, tetap banyak istirahat ya sayang" saran istrinya.