Di saat memasrahkan diri, pikiran dan hatinya tenang, nafas sulit itu pun mulai mereda, tarikan nafasnya sudah semakin panjang. Kemudian dia mencoba minum seteguk teh manis dan sekelumit biskuit, tangannya berangsur hangat kembali. Dan Johan pun mencoba melepas pikiran serta ketakutannya sambil mengucapkan doa. Jam 3 pagi, barulah dia bisa tidur nyenyak.
********
Pagi itu, Johan dibangunkan suster yang menyapanya untuk meminta ijin memberikan obat melalui suntikan. Dia membuka matanya, silau cahaya matahari terasa menyeruap masuk ke kamarnya serta bersyukur masih bisa melihat matahari.
"Selamat pagi pak. Bagaimana kabar hari ini? Saya akan memberikan obat melalui infus. Obatnya antibiotik, obat lambung, anti nyeri dan juga vitamin," sapanya sambil tersenyum minta ijin.
Johan pun mencoba mengumpulkan tenaga, sambil berucap, "pagi suster. Iya, silahkan. Sus, saya kemarin malam keringat dingin serta agak sulit bernafas. Apa itu normal ya?" tanya Johan penasaran.
"Itu berlangsung lama pak? Kemudian bagaimana bapak mengatasinya?" tanya suster sambil memasukkan obat.
"Saya buat latihan pernafasan yang diajarkan suster dan dokter, itu sangat membantu. Setelah agak baik, saya minum teh dan makan biskuit sedikit lalu badan saya agak terasa hangat. Saya lupa berapa lama, namun baru tertidur jam 3 pagi." ceritanya pada sang suster.
Sang suster melanjutkan suntikan terakhir yang di masukkan lewat cairan infus. Kemudian berkata, "bagus pak, apa yang sudah bapak lakukan, dan juga bapak bisa mengenali bila gejala itu muncul. Bila dengan relaksasi bisa membantu, di lanjutkan saja dulu. Namun bila relaksasi tidak membantu, jangan segan untuk menghubungi kami ya pak. Kami siap membantu. Bapak baru pertama kali ini tidak bisa tidur atau sudah beberapa hari?" jawab sang suster meneduhkan.
"Baru dua hari ini sus, semenjak tau saya positif," jawabnya lirih.
"Baik pak, nanti bila dokter datang dan memeriksa, bapak cerita yang menjadi keluhan, supaya tau nanti penanganannya seperti apa. Sekarang bapak sarapan dulu dan minum obat. Jangan lupa untuk berjemur di halaman depan kamar serta melakukan gerakan sederhana. Juga untuk tidak berfikir terlalu banyak dulu," nasihatnya kepada Johan. "Saya tinggal dulu .. .semoga cepat sembuh," pamitnya sambil tersenyum dan memegang pundak Johan.
"Trimakasih sus," jawab Johan sambil berusaha tersenyum mengangkat pipinya.