Mohon tunggu...
Heart Light
Heart Light Mohon Tunggu... Mahasiswa - Heart Light🍓

Simple girls 🌷🍀 🌷and be my self Life is Love❤️

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Makasih Kantong Plastik

26 Mei 2021   19:45 Diperbarui: 26 Mei 2021   19:55 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image : made-blog.com

Mereka mengambil kantong plastik lalu memilih-milih buah lalu memasukkannya buah pilihan mereka ke kantong. Tak lupa mereka menemui petugas agar ditimbang dan di beri label. Pantas saja kulit mereka bersih dan segar karena mereka menyukai buah-buahan. Lalu mereka kembali mendorong troli untuk melihat-lihat aneka kue dan masakan namun hanya sebentar saja lalu melanjutkan untuk melihat-lihat bumbu dan perlengkapan bahan makanan. Tanpa ragu apa yang mereka butuhkan langsung diambil dan ditaruh dalam troli. Mereka melanjutkan ke tempat pembersih peralatan rumah dan bahan kebutuhan pokok, tampak Maudy mondar -mandir memilih barang mana yang akan di beli, rupanya ia ingin membeli produk yang lain dari biasanya karena ingin tertarik dengan varian aroma yang baru. Tak lama berselang mereka membawa troli dan menaiki eskalator berjalan menuju ke lantai atas, tempat peralatan mandi, perlengkapan wanita, aneka tas & sepatu serta aneka makanan ringan.  Mereka langsung menuju ke perlengkapan wanita mencari make up, peralatan wajah sambil berdiskusi mana yang bagus dan sesuai untuk kulit mereka. Mereka menghabiskan banyak waktu untuk menimbang-nimbang produk yang cocok di wajah mereka. Setelah menemukan yang pas, mereka lalu sibuk mencari camilan untuk stock menemani mereka belajar. Banyak yang di masukkan dalam troli kemudian dikembalikan lagi lalu mengambil snack yang lain. Setelah dilihat bahwa yang dibutuhkan sudah ada di troli, mereka membawa semua barang ke kasir. Padahal ini hari Rabu, tapi supermarket sangat ramai, begitu pun di kasir, masih menunggu antrian. Mereka menunggu sambil mengobrol tanpa terasa udah mau di proses di kasir.

"Selamat sore mbak, ini barangnya di jadikan satu?" tanya petugas kasir

"Sore mbak...owhh sendiri-sendiri mb" jawab Maudy dengan tegas dan langsung mengambil barang miliknya.

"Baik...mbaknya bawa tas  belanja sendiri. Kami juga menyediakan tas belanja yang ramah lingkungan  di depan atau bisa menggunakan kantong plastik namun berbayar." penjelasan petugas kasir.

"Kami sudah membawa tas belanja sendiri mbak" Maudy sambil memberikan tas kepada petugas kasir

"Baik..." petugas menerima dan memberikan kepada temannya yang menata barang.

Petugas segera memproses untuk harga barang namun petugas yang memasukkan barang memberi kode kepada Maudy bahwa tasnya tidak cukup dan perlu tambahan tas baru lagi. Lalu Cantika yang tahu hal itu menawarkan untuk digabungkan di tas nya saja namun Maudy bersikeras menolak dan meminta petugas untuk menggunakan kantong plastik saja untuk sisa barang yang tidak muat. Setelah selesai  Maudy menunggu di depan sambil menata barang belanjaan, sementara Cantika masih dalam proses pembayaran di kasir. Barang Cantika tidak terlalu banyak sehingga tas belanjaannya masih sisa banyak. Dia sudah merencanakan apa saja yang ia butuhkan dan beli saat di kost tadi siang. Kemudian Cantika menghampiri Maudy, ia melihat sahabatnya membawa barang yang banyak.

"Non, sini ta bantuin bawa barang yang ini ya?" Cantika sambil mencondongkan badan hendak mengambil kantong plastik Maudy.

"Udah nggak usah, aku masih kuat kok bawa semuanya. Kamu bawa barang punyamu aja."jelas Maudy sambil menyahut kantong plastiknya.

"Gak papa, barangku cuma sedikit kok. Aku bawain ya?"rengek Cantika yang udah siap membantu.

"Sist, udahlah kamu urusin barangmu!! Aku bisa sendiri dan tidak perlu untuk dibantu."Maudy yang terlihat kesal dengan nada suaranya yang meninggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun