Mohon tunggu...
KRISTINA SIREGAR 121211092
KRISTINA SIREGAR 121211092 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Undira Student Semester 7

Kristina Siregar - NIM 121211092 - Jurusan Akuntansi - Mata Kuliah Pengukuran Kinerja Sektor Publik - Universitas Dian Nusantara - Dosen Prof. Dr, Apollo Daito, M.Si.Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ruang Publik Bourdieu

13 Oktober 2024   17:09 Diperbarui: 13 Oktober 2024   17:14 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Area publik atau ruang publik adalah salah satu ruangan yang penting bagi penduduk perkotaan. Ruang ini digunakan sebagai tempat untuk beraktivitas bagi masyarakat baik secara individu maupun kelompok. Salah satu tokoh terkemuka yang memberikan pemahaman mendalam tentang ruang publik adalah Pierre Bourdieu. Dalam berbagai karyanya, Bourdieu menganalisis bagaimana ruang publik dipengaruhi oleh struktur kekuasaan dan hierarki sosial. Ruang publik bagi Bourdieu bukan sekadar tempat fisik, melainkan medan simbolik di mana kekuasaan, modal, dan habitus bertemu dan bersaing. Dalam tulisan ini, kita akan mengeksplorasi apa yang dimaksud dengan ruang publik menurut Bourdieu (what), mengapa penting untuk memahaminya (why), serta bagaimana ruang publik diproduksi dan dipertahankan melalui relasi sosial dan simbolik (how).

Apa itu Ruang Publik Menurut Bourdieu? (What)

Gambar : dokpri Prof Apollo
Gambar : dokpri Prof Apollo

Menurut Bourdieu, ruang publik adalah arena sosial tempat berbagai kelompok dan individu bertemu untuk bersaing dalam memperebutkan pengakuan dan legitimasi. Ruang publik ini tidak netral, melainkan dipengaruhi oleh modal sosial, ekonomi, dan kultural yang dimiliki oleh aktor-aktor di dalamnya. Konsep ini menggabungkan aspek-aspek fisik (seperti tempat pertemuan atau institusi) dan simbolik (seperti wacana dan representasi).

Dalam pandangan Bourdieu, ruang publik dapat dianalogikan sebagai sebuah medan (field), yaitu arena yang penuh dengan dinamika kekuasaan, di mana individu dan kelompok dengan berbagai modal bersaing untuk memperoleh dominasi. Modal yang dimaksud adalah segala sumber daya yang bisa digunakan untuk mempengaruhi posisi seseorang dalam ruang publik tersebut, yang meliputi:

Modal Ekonomi (kekayaan finansial dan aset material)

Istilah "modal ekonomi" mengacu pada sumber daya yang merupakan sumber pendapatan dan kapital. Sumber daya material seperti mesin, bahan mentah, dan uang, semuanya termasuk di sini. Bourdieu melihat modal ekonomi ini penting karena dapat segera dialihkan dan diubah menjadi hak milik individu. Sebagai modal, modal ekonomi ini dapat digunakan dan disesuaikan dengan industri yang berbeda, dan juga cukup fleksibel untuk diserahkan kepada orang lain.

Modal Budaya (pengetahuan, pendidikan, dan keterampilan)

Modal ini berupa selera budaya dan pola-pola konsumsi. Modal budaya dapat mencakup properti skala luas seperti seni, pendidikan, dan bentuk-bentuk bahasa. Bagi Bourdieu, modal budaya berperan sebagai relasi sosial yang terdapat di dalam sistem pertukaran dan modal ini diperluas pada segala bentuk barang-baik materi maupun simbol, tanpa perbedaan-yang mempresentasikan dirinya sebagai suatu yang jarang dan layak untuk dicari dalam sebuah formasi sosial tertentu. Modal budaya mengacu pada keterampilan individu seperti sikap, penampilan, cara bergaul, pengetahuan, bahasa, dan sebagainya. Keseluruhan modal intelektual budaya yang dihasilkan secara formal atau warisan seperti tata krama, cara bertutur, dan budi pekerti. 

Modal Sosial (jaringan sosial dan relasi) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun