Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ambisi Donald Trump Merenovasi Amerika

7 November 2024   15:47 Diperbarui: 7 November 2024   16:01 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ambisi Trump merenovasi "ketertinggalan" Amerika Serikat tak pernah punah dihantam usia. Gaya berpolitik Trump yang "fulgar" plus untaian kebijakan yang sarat kontroversi, toh akhirnya membawa Trump ke panggung kemenangan. "Red mirage" atau fatamorgana merah yang didesain tim Trump kali ini mampu menembus pertahanan "blue wall" (tembok biru) Demokrat.

Menurut The Assosiated Press (AP), Donald Trump telah meraih 295 electoral votes mengungguli Kamala Harris yang hanya meraih 226 electoral votes. Angka ini tentunya telah membawa Trump optimis menjadi penerus tahta Gedung Putih (White House) Amerika Serikat. Kerja keras Trump dan tim kali ini mampu merobohkan pertahanan tembok biru (blue wall) yang menjadi basis kuat kubu tradisional Partai Demokrat.

David Schultz, seorang penulis dan profesor Ilmu Politik di Universitas Hamline, Minnesota, menyebut bahwa Trump kali ini telah menembus "blue wall", atau setidaknya cukup untuk memenangkan kursi kepresidenan. "Blue Wall" sejatinya menjadi kekuatan Electoral College Partai Demokrat di beberapa negara bagian. 

Para pengamat awalnya menilai bahwa apa yang terjadi pada Pemilu Amerika Serikat kali ini hanya merupakan sebuah efek "fatamorgana merah." Efek fatamorgana merah ini terjadi ketika pemilih dari Partai Demokrat cenderung mendatangi tempat pemungutan secara langsung ketimbang Partai Demokrat yang cenderung mengirimkan suaranya melalui pos.

Akan tetapi, efek fatamorgana merah sejatinya tak seperti yang pernah terlihat saat Pemilu 2021. Saat itu, efek fatamorgana merah memamg muncul lebih kuat mengungguli kandidat Partai Demokrat, yakni Joe Biden. Efek fatamorgana merah ini juga yang mendorong Trump saat itu buru-buru memberikan pidato kemenangan. Kali ini, situasinya memang sama. 

Pra pendukung Trump memang mendatangi tempat pemungutan suara secara langsung ketimbang para pendukung Kamala Harris. Para pengamat menilai, hal serupa pada 2021 bakal menjadi the next coming surprise.

Pergeseran warna biru yang serupa setelah fatamorgana merah awal telah diperkirakan oleh beberapa analis tahun ini. Namun, pada pukul 06:00 pagi (11:00 GMT) pada hari Rabu, Associated Press (AP) telah memproyeksikan 277 suara Electoral College untuk Trump, tujuh lebih banyak daripada 270 suara yang dibutuhkan untuk mengamankan kursi kepresidenan. 

Kemudian pada hari Rabu, jumlah tersebut membengkak lebih jauh, setelah Michigan, salah satu negara bagian yang disebut sebagai negara bagian tembok biru, juga ikut memilih Trump.

Jika Trump akhirnya menduduki Gedung Putih empat tahun ke depan, kira-kira apa saja yang akan menjadi prioritas kebijaknnya ke depan? Dari laman resmi website donaldjtrump.com, ada 20 janji utama Trump untuk membumikan slogan "Make America Great Again."

Pertama, menutup perbatasan dan menghentikan invasi imigran (seal the border and stop the migrant invasion). Proyek besar Trump selama menjadi Presiden Amerika pada periode 2017-2021 adalah membangun tembok pembatas antara Amerika Serikat dan Meksiko. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun