Ambisi Trump merenovasi "ketertinggalan" Amerika Serikat tak pernah punah dihantam usia. Gaya berpolitik Trump yang "fulgar" plus untaian kebijakan yang sarat kontroversi, toh akhirnya membawa Trump ke panggung kemenangan. "Red mirage" atau fatamorgana merah yang didesain tim Trump kali ini mampu menembus pertahanan "blue wall" (tembok biru) Demokrat.
Menurut The Assosiated Press (AP), Donald Trump telah meraih 295 electoral votes mengungguli Kamala Harris yang hanya meraih 226 electoral votes. Angka ini tentunya telah membawa Trump optimis menjadi penerus tahta Gedung Putih (White House) Amerika Serikat. Kerja keras Trump dan tim kali ini mampu merobohkan pertahanan tembok biru (blue wall) yang menjadi basis kuat kubu tradisional Partai Demokrat.
David Schultz, seorang penulis dan profesor Ilmu Politik di Universitas Hamline, Minnesota, menyebut bahwa Trump kali ini telah menembus "blue wall", atau setidaknya cukup untuk memenangkan kursi kepresidenan. "Blue Wall" sejatinya menjadi kekuatan Electoral College Partai Demokrat di beberapa negara bagian.Â
Para pengamat awalnya menilai bahwa apa yang terjadi pada Pemilu Amerika Serikat kali ini hanya merupakan sebuah efek "fatamorgana merah." Efek fatamorgana merah ini terjadi ketika pemilih dari Partai Demokrat cenderung mendatangi tempat pemungutan secara langsung ketimbang Partai Demokrat yang cenderung mengirimkan suaranya melalui pos.
Akan tetapi, efek fatamorgana merah sejatinya tak seperti yang pernah terlihat saat Pemilu 2021. Saat itu, efek fatamorgana merah memamg muncul lebih kuat mengungguli kandidat Partai Demokrat, yakni Joe Biden. Efek fatamorgana merah ini juga yang mendorong Trump saat itu buru-buru memberikan pidato kemenangan. Kali ini, situasinya memang sama.Â
Pra pendukung Trump memang mendatangi tempat pemungutan suara secara langsung ketimbang para pendukung Kamala Harris. Para pengamat menilai, hal serupa pada 2021 bakal menjadi the next coming surprise.
Pergeseran warna biru yang serupa setelah fatamorgana merah awal telah diperkirakan oleh beberapa analis tahun ini. Namun, pada pukul 06:00 pagi (11:00 GMT) pada hari Rabu, Associated Press (AP) telah memproyeksikan 277 suara Electoral College untuk Trump, tujuh lebih banyak daripada 270 suara yang dibutuhkan untuk mengamankan kursi kepresidenan.Â
Kemudian pada hari Rabu, jumlah tersebut membengkak lebih jauh, setelah Michigan, salah satu negara bagian yang disebut sebagai negara bagian tembok biru, juga ikut memilih Trump.
Jika Trump akhirnya menduduki Gedung Putih empat tahun ke depan, kira-kira apa saja yang akan menjadi prioritas kebijaknnya ke depan? Dari laman resmi website donaldjtrump.com, ada 20 janji utama Trump untuk membumikan slogan "Make America Great Again."
Pertama, menutup perbatasan dan menghentikan invasi imigran (seal the border and stop the migrant invasion). Proyek besar Trump selama menjadi Presiden Amerika pada periode 2017-2021 adalah membangun tembok pembatas antara Amerika Serikat dan Meksiko.Â
Misi utama Trump ini dilatarbelakangi oleh kekacauan ekonomi dan tingginya tingkat kriminalitas di Amerika Serikat dimana menurutnya mayoritas dilakukan oleh para pencari suaka dan imigran ilegal.Â
Selain membatasi invasi imigran, masalah kartel narkoba yang masuk melalui celah perbatasan Amerika Serikat-Meksiko adalah konteks besar kenapa Trump membuat kebijakan untuk membangun tembok pembatas di bagian selatan Amerika Serikat.
Kedua, mengakhiri inflasi dan membawa Amerika kembali berjaya (end inflation, and make america affordable again). Problem pandemi Covid-19 sejatinya menjadi awal keruntuhan ekonomi Amerika. Trump menilai Joe Biden sebagai Presiden berkuasa tidak mampu menekan laju inflasi yang terjadi pasca pandemi.Â
Untuk itu, Trump berupaya agar para imigran ilegal yang bekerja di US tanpa dokumen legal perlu dideportasi ke negara asal. Kebijakan ini memang menuai kritik keras para ekonom US. Akan tetapi, Trump dan sekutunya bersih keras agar resiko keberadaan imigran legal tidak membuat lonjakan harga properti di US melonjak. Inflasi yang terjadi -- khususnya di lini properti -- muncul karena populasi pendatang meningkat.
Ketiga, hentikan outsourcing, dan berupaya menjadikan Amerika Serikat menjadi negara adidaya di bidang manufaktur (stop outsourcing, and turn the United States into a manufacturing superpower). Poin ketiga ini sejatinya merupakan proyek lanjutan Trump menghadapi perang dagang (war trade) dengan China.Â
Trump selama masa kampanye, termasuk pada 2021, masih berupaya agar kebijakan high tax untuk barang-barang China yang masuk ke Amerika Serikat bisa diterapkan. Penarapan pajak di atas angka 50 persen kemungkinan besar akan dilakukan Pemerintahan Trump untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional Amerika Serikat dari serangan produk China. Trump juga berencana akan berinvestasi di China ketimbang melakukan impor.
Keempat, mencegah perang dunia ketiga, memulihkan perdamaian di Eropa dan Timur Tengah, dan membangun perisai pertahanan rudal kubah besi yang besar di seluruh negara -- semuanya dibuat di Amerika (prevent world war three, restore peace in Europe and in the Middle East, and build a great iron dome missile defense shield over our entire country -- all made in America).Â
Pada poin ini, Trump berupaya untuk memperkuat kembali sistem proteksionisme Amerika. Politik isolasi terhadap kebijakan luar negeri Amerika Serikat ini sejatinya menggarisbawahi bahwa produk-produk negeri Paman Sam harus menjadi prioritas dan menguasai pasar global.
Poin janji-janji politik Trump semasa kampanye memang lebih dari empat elemen yang telah saya jelaskan. Masih ada 16 poin besar lainnya yang mengarah pada empat komitmen utama Trump di masa pemerintahannya mendatang. Isu ekonomi, politik, kebijakan luar negeri, dan proteksionisme nasional akan digotong Trump untuk mengejar visi utama "Make America Great Again." Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI