Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Doni Salmanan dan Cuan Para Korban

5 Agustus 2022   16:30 Diperbarui: 5 Agustus 2022   16:36 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Iming-iming menggandakan uang dalam jumlah yang besar dengan waktu yang relatif singkat, para korban justru kini kehilangan semuanya. Tabungan dikuras, motor dijual, bengkel ditutup, dan pijaman di bank makin menggunung.

Harapan bersama yang mungkin bisa dijadikan bahan pelajaran adalah bagaimana mencegah agar peristiwa ini tidak terulang kembali. Langkah preventif ini harus dimulai dari testimoni penindakan tegas para pelaku yang kini tertangkap. Ketika para terdakwa yang kini sedang diadili ditindak tegas, hemat saya, hal-hal semacam tidak akan terjadi lagi. 

Kehadiran para trader dan afiliator selama ini justru tanpa pengawasan yang ketat. Kurangnya pengawasan yang ketat membuat bisnis bohongan ini menelan banyak korban.

Doni dan para afiliator lainnya selama tidak pernah membayangkan bagaimana keadaan para korban, bagaimana korban mencari uang untuk investasi trading, dan bagaimana akibatnya nanti. 

Para afiliator cukup memikirkan penggunaan uang nantinya. Tidak terlalu jauh ke efek domino yang bakal terjadi. Soal siapa yang mengirim, si afiliator mungkin tak sempat tahu atau memikirkannya. Yang penting bagi si afiliator adalah uang sampai ke tabungan pribadinya.

Karakter orang-orang seperti ini adalah sebuah tren di zaman sekarang. Banyak orang ingin cepat kaya. Banyak orang ingin agar mempunyai segala-galanya. Meski caranya tak santun dan menelan banyak korban, orang-orang justru tak lagi menggunakan nurani. Yang dikejar hanyalah popularitas, uang, dan diskriminasi. Inilah hasil perkawinan silang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun