Menurut Thomas Aquinas
Ada tiga hal penting menurut Aquinas ketika berbicara mengenai iman, yakni beriman itu tindakan akal budi, dimana dalam tindakan intellectus itu manusia "menyetujui" (memahami) kebenaran ilahi, dan menyetujui bukan karena kemampuan manusia sendiri, melainkan atas "perintah" atau kehendak Allah (melalui Rahmat). Akal budi manusia digerakkan oleh Allah untuk melakukan Intellectus (bdk. Summa Theologia II-II, 2-9)
Memahami iman bukan hanya soal pemahaman sejumlah kalimat, prinsip atau pemahaman, melainkan lebih dari itu, yaitu opsi/pilihan yang mengarahkan hidup, disadari, diakui dalam kebebasan/kemerdekaan, dan didorong oleh karunia kehidupan (rahmat).
Orang percaya "bukan karena penalaran kodrati, bukan karena kesaksian Taurat, bukan karena pewartaan orang lain, melainkan hanya kebenaran itu sendiri".
Iman merupakan virtus theologicus, kemampuan/daya/gerak manusia yang berbudi dan memahami, sekaligus juga digerakkan "daya Tarik Allah" yang berbagi hidup (rahmat). Jadi, beriman adalah tindakan akal budi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H