Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Iman, Pemahaman, dan Implikasi

27 Oktober 2021   20:39 Diperbarui: 27 Oktober 2021   20:50 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi iman dan implikasi. Sumber: udallasnews.com.

Menurut Thomas Aquinas

Ada tiga hal penting menurut Aquinas ketika berbicara mengenai iman, yakni beriman itu tindakan akal budi, dimana dalam tindakan intellectus itu manusia "menyetujui" (memahami) kebenaran ilahi, dan menyetujui bukan karena kemampuan manusia sendiri, melainkan atas "perintah" atau kehendak Allah (melalui Rahmat). Akal budi manusia digerakkan oleh Allah untuk melakukan Intellectus (bdk. Summa Theologia II-II, 2-9)

Memahami iman bukan hanya soal pemahaman sejumlah kalimat, prinsip atau pemahaman, melainkan lebih dari itu, yaitu opsi/pilihan yang mengarahkan hidup, disadari, diakui dalam kebebasan/kemerdekaan, dan didorong oleh karunia kehidupan (rahmat).

Orang percaya "bukan karena penalaran kodrati, bukan karena kesaksian Taurat, bukan karena pewartaan orang lain, melainkan hanya kebenaran itu sendiri".

Iman merupakan virtus theologicus, kemampuan/daya/gerak manusia yang berbudi dan memahami, sekaligus juga digerakkan "daya Tarik Allah" yang berbagi hidup (rahmat). Jadi, beriman adalah tindakan akal budi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun