Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kejahatan dan Penderitaan dalam Konsep Teodise Lebniz

19 Januari 2021   06:48 Diperbarui: 19 Januari 2021   07:09 3409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sikap yang betul-betul menolak tarikan hati nurani, yang nekat mau berbuat secara bohong, keji, kejam, tidak adil meskipun menyadari bahwa sikap-sikap itu jahat. Kejahatan adalah apa yang dalam bahasa agama disebut dosa. Mengapa adanya kejahatan menjadi masalah bagi orang yang percaya akan Allah?

Karena Allah adalah yang mahasuci dan membenci kejahatan, lalu mengapa Ia tidak mencegah adanya kejahatan. Bisa dikatakan bahwa Allah secara hakiki memiliki zero-tolerance terhadap kejahatan. Sebagaimana tuntutan hati nurani agar kita memilih yang baik dan bukan yang buruk bersifat mutlak, begitu pula yang jahat mutlak harus tidak ada. 

Dengan kata lain kita dapat memaafkan suatu pembunuhan kalau terjadi karena emosi, atau orang selingkuh karena terbawa oleh hawa nafsunya. Tetapi kejahatan adalah soal lain. Kejahatan terletak dalam kehendak seseorang yang tidak mau bersikap baik. Kejahatan ini selalu jahat dan yang jahat mutlak tidak boleh ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun