Dia sangat kasihan padaku. Aku merasa bersalah karena sudah menerima uang itu dan juga sudah minta air pada kuli serabutan itu. Tapi disisi lain saya sangat membutuhkannya. Pun saya menganggap bahwa dialah Tuhan-ku yang menyamar jadi kuli serabutan. Saya pun menyuarakan kalimat sumpah kepada diri sendiri dengan alunannya seperti ini;
“Untuk kalian para kuli ; apapun jenis kulinya,kalian adalah saudaraku. Aku selalu ada jika kalian ditindas dan tidak dihargai”.
Kalimat ini saya rawat dan terus terngiang untuk menjunjung tinggi nilai persaudaraan aku dan kuli-ku.
Bersambung…………….
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H