Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Freelancer Writer, Indonesian Blogger

Observer of Social Interaction, Catechist in the Parish.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Beras Semakin Sulit Ditemukan, Mau Apa?

3 Maret 2024   00:07 Diperbarui: 3 Maret 2024   21:45 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lemak Sayur. Bahan makanan ini berupa kembang kol yang dipotong kecil-kecil dan diolah dengan bumbu tertentu sehingga mirip dengan nasi.

Shirataki. Makanan ini merupakan mie Jepang yang terbuat dari umbi konjac. Mie ini rendah kalori dan karbohidrat, sehingga sering digunakan sebagai pengganti nasi dalam diet rendah karbohidrat.

Bijian. Aneka biji-bijian seperti bulgur, barley, atau gandum bisa digunakan sebagai alternatif nasi. Mereka memiliki tekstur yang berbeda, tetapi dapat memberikan variasi dalam menu makanan.

Roti. Tepung gandum sebagai sumber bahan diperoleh dari olahan gandum menjadi makanan utuh atau roti berserat tinggi. Bahan makanan ini dapat digunakan sebagai pengganti nasi dalam beberapa hidangan.

Sayuran. Beberapa aneka sayuran seperti kubis, brokoli, atau kembang kol dapat diolah menjadi "nasi" dengan cara dipotong atau diolah dengan alat penggiling.

Tempe dan Tahu. Kedua jenis makanan ini merupakan sumber protein nabati yang tinggi dan dapat digunakan sebagai pengganti nasi dalam berbagai hidangan.Cara pengolahannya seperti digoreng, direbus, atau dikukus menjadi beberapa aneka olahan.

Beras Jagung. Jagung juga dapat menjadi alternatif yang cocok sebagai bahan makanan pengganti beras.

Kita patut bersyukur bahwa negeri ini sangat subur sehingga masyarakat memiliki banyak pilihan untuk memilih pengganti beras untuk dikonsumsi. Alternatif ini dapat juga menjadi pertimbangan ketika masyarakat sedang berupaya mengatur pola makannya. Semoga informasi ini menyegarkan ingatan akan karunia Sang Pencipta yang sangat besar bagi manusia.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun