Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger Indonesia

Teacher, Freelancer Writer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Beras Semakin Sulit Ditemukan, Mau Apa?

3 Maret 2024   00:07 Diperbarui: 3 Maret 2024   21:45 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar, sumber: https://www.kompas.com/homey/read/2021/01/18/102300176/8-manfaat-beras-selain-dijadikan-nasi?page=all

Ada apa dengan beras saat ini? 

Dalam beberapa waktu terakhir ini, perbincangan orang-orang khususnya ibu-ibu adalah mengeluhkan harga beras yang mahal. Beberapa bahkan mengatakan bahwa beras sulit ditemukan di beberapa minimarket atau supermarket. Saya agak tertegun mendengar keluhan mereka. 

Meskipun saat ini saya merasa tidak menemukan kesulitan untuk menemukan pedagang beras di sekitar rumah saya, tentu saya juga dapat merasakan keprihatinan yang dialami oleh ibu-ibu tersebut.

Ya, sejak dahulu, beras memang merupakan makanan pokok bagi mayarakat Indonesia. Kebiasaan mengolah beras menjadi makanan pokok memang telah membudaya bagi bangsa Indonesia. Bahkan, di tengah gempuran aneka makanan impor, beras yang menjadi bahan makanan olahan menjadi nasi selalu dinanti dan dirindukan oleh masyarakatnya.

Kebiasaan yang sudah menjadi habitus turun temurun ini tentu tidak mudah dihilangkan. Walau bagaimanapun, aroma dan cita rasa nasi memang nikmat dan mengenyangkan. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, ada kata-kata yang mengatakan bahwa jika belum memakan nasi, perut masih akan terasa lapar.

Di tengah gejolak sulitnya menemukan beras ini, muncul pertanyaan sederhana: bagaimana keadaan kita seandainya beras semakin sulit ditemukan atau sudah tidak ada lagi? Jika menunggu hasil proses tanam padi, tentunya sangat lama. Apakah manusia akan banyak yang meninggal? Persoalan apa yang akan muncul kemudian?  

Pertanyaan ini cukup logis dan manusiawi meskipun terdengar agak berlebihan. Beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi sudah mengatakan bahwa salah satu pemicu sulitnya menemukan stok beras di penjual adalah efek perubahan iklim yang mengganggu penanaman padi. Selain itu, menurut presiden, perubahan pada rantai pasokan beras juga turut mempengaruhi.

Kondisi ini juga tak lepas dari pengaruh transaksi ekonomi di masa prapemilu. Pembelian beras dalam jumlah yang besar kemungkinan besar juga terjadi sebagai bagian dari kampanye untuk menarik perhatian para konstituen menjelang pemilu. Bukan mustahil, kemungkinan itu mempengaruhi ketersediaan stok beras secara nasional. 

Apakah Ada Alternatif Makanan Pengganti?

Mari kita kembali pada pertanyaan sederhana sebelumnya. Jika kondisi terburuk terjadi demikian, apa strategi yang paling cepat dan tepat untuk mengatasi persoalan beras ini?

Masyarakat Indonesia tentu mengetahui bahwa beras bukan satu-satunya bahan makanan pokok. Kondisi geografis Indonesia memungkinkan aneka tumbuhan tropis dapat hidup dan dikonsumsi, misalnya: pisang, sagu, ubi, ketela, jagung, dan lain-lain. 

Masyarakat juga memiliki kesempatan untuk menikmatinya secara bervariasi pula. Kandungan karbohidrat pada jenis-jenis makanan tersebut juga terbilang besar sehingga dapat mengenyangkan perut. Masyarakat juga mengetahui aneka olahan  yang dapat dibuat atas berbagai bahan makanan tersebut. 

Saat ini, ketersedian aneka bahan makanan alternatif pengganti beras tersebut terbilang aman. 

Persoalan besar yang sedang dihadapi saat ini tampaknya adalah bagaimana upaya mengubah budaya dan kebiasaan makan nasi pada masyarakat Indonesia? Tentu persoalan ini tidak dapat dikatakan mudah. Kesadaran akan kondisi dan pemanfaatan sumber makanan alternatif perlu semakin dihidupkan. 

Aneka Olahan Makanan Rasa Indonesia

Ada banyak olahan makanan yang dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti nasi. Berikut ini adalah beberapa produk makanan olahan yang dapat digunakan sebagai pengganti nasi, antara lain:

Singkong. Tanaman ini menyediakan sumber makanan bagi manusia yang terletak pada akarnya. Singkong merupakan akar tanaman ketela pohon yang dapat diolah dengan berbagai cara. Sebagian orang mengolahnya menjadi kolak, ubi goreng, ubi rebus, kue-kue, dan lain-lain.

Kentang. Umbi tanaman ini dapat diolah menjadi berbagai bentuk olahan makanan seperti kentang tumbuk, kentang goreng, atau kentang rebus sebagai alternatif pengganti nasi.

Ubi. Seperti singkong, tanaman ini juga menyediakan sumber makanan bagi manusia yang terletak pada akarnya. Ubi juga dapat diolah menjadi berbagai bentuk seperti ubi rebus, ubi panggang, atau ubi tumbuk.

Quinoa. Makanan ini merupakan sumber karbohidrat yang kaya protein dan serat. Biasanya dimasak seperti nasi dan memiliki tekstur yang mirip.

Ketan. Bahan makanan ini hampir serupa dengan beras. Bahan makanan ini dapat digunakan sebagai alternatif nasi. Ketan memiliki tekstur yang lebih lengket dan biasanya dimasak dalam bentuk ketan putih atau ketan hitam.

Lemak Sayur. Bahan makanan ini berupa kembang kol yang dipotong kecil-kecil dan diolah dengan bumbu tertentu sehingga mirip dengan nasi.

Shirataki. Makanan ini merupakan mie Jepang yang terbuat dari umbi konjac. Mie ini rendah kalori dan karbohidrat, sehingga sering digunakan sebagai pengganti nasi dalam diet rendah karbohidrat.

Bijian. Aneka biji-bijian seperti bulgur, barley, atau gandum bisa digunakan sebagai alternatif nasi. Mereka memiliki tekstur yang berbeda, tetapi dapat memberikan variasi dalam menu makanan.

Roti. Tepung gandum sebagai sumber bahan diperoleh dari olahan gandum menjadi makanan utuh atau roti berserat tinggi. Bahan makanan ini dapat digunakan sebagai pengganti nasi dalam beberapa hidangan.

Sayuran. Beberapa aneka sayuran seperti kubis, brokoli, atau kembang kol dapat diolah menjadi "nasi" dengan cara dipotong atau diolah dengan alat penggiling.

Tempe dan Tahu. Kedua jenis makanan ini merupakan sumber protein nabati yang tinggi dan dapat digunakan sebagai pengganti nasi dalam berbagai hidangan.Cara pengolahannya seperti digoreng, direbus, atau dikukus menjadi beberapa aneka olahan.

Beras Jagung. Jagung juga dapat menjadi alternatif yang cocok sebagai bahan makanan pengganti beras.

Kita patut bersyukur bahwa negeri ini sangat subur sehingga masyarakat memiliki banyak pilihan untuk memilih pengganti beras untuk dikonsumsi. Alternatif ini dapat juga menjadi pertimbangan ketika masyarakat sedang berupaya mengatur pola makannya. Semoga informasi ini menyegarkan ingatan akan karunia Sang Pencipta yang sangat besar bagi manusia.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun