Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (Deepublish, 2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengumpulkan Sesuatu yang Tidak Kelihatan

11 Juni 2022   11:12 Diperbarui: 11 Juni 2022   17:00 1140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hand heart photo created by jcomp - www.freepik.com

Jadi ketika masih ada yang mengingatkan akan perjalanan hidup yang benar, kita patut bersyukur dan merupakan kesempatan bagi kita untuk memperbaiki diri. Membuang segala kesalahan dan mengenakan kebenaran dari Sang Pencipta apapun keyakinan kita.

Dianggap Ketinggalan

Kita jangan sampai menjadi orang yang dianggap ketinggalan, masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri, namun hidupnya tidak dapat diubahkan karena kekerasan hati, bebal, dan menolak dikoreksi.

Sebenarnya Sang Pencipta tidak menginginkan satu orang pun di muka bumi ini yang mengalami kehinaan kekal, tetapi bukan berarti Dia memberikan target yang rendah dan dapat melakukan kompromi.

Tayangan-tayangan di media elektronik yang memamerkan kekayaan, kemewahan hidup, dan kemudahan untuk mencari uang ikut berperan dalam mengubah cara pandang manusia untuk berperilaku duniawi.

Manusia hanya di parkir pada kehidupan fana dan tidak mempersoalkan kehidupan setelah kematian. Mereka menggunakan filosofi binatang yang tidak menghadapi pertanggunganjawab, ketika mati maka semua akan berakhir.

Preaching photo created by jcomp - www.freepik.com
Preaching photo created by jcomp - www.freepik.com

Lalu langkah apa saja yang perlu dilakukan orang-orang yang menaruh kepercayaanya pada Sang Pencipta?

Pertama, Memaksimalkan potensi

Sang Pencipta telah memberikan banyak talenta kepada setiap orang, kiranya kita dapat memaksimalkan talenta yang ada. Bila talenta itu dapat dikembangkan maka kita akan menjadi pribadi yang mandiri.

Sang Pencipta tidak ingin manusia lamban dan tidak melakukan apa-apa. Kontra produktif dan tidak memiliki tanggung jawab, yang ada hanya menjadi beban bagi orang lain dan tidak dapat menghidupi dirinya sendiri.

Kedua, Mengumpulkan perkara rohani

Sudah waktunya kita mengumpulkan perkara-perkara rohani yang tidak kelihatan, karena itu yang akan dapat membawa kita masuk dalam kemuliaan abadi. Bukan berarti kita melepaskan tanggung jawab selama kita hidup.

Namun, kita tetap bekerja dan berkarya dengan menjaga kesucian hati dan perilaku. Mengarahkan kehidupan kekal dan tetap melakukan aktivitas yang efektif untuk mendukung sasaran keabadian.

Ketiga, Berbalik dan bertobat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun