Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Marketing 4.0 dengan Pendekatan 5A, Efektifkah?

9 Juni 2021   08:13 Diperbarui: 9 Juni 2021   10:45 1902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Marketing 4.0 (sumber Freepik.com)

Untuk dapat menekan harga maka yang dilakukan perusahaan adalah memproduksi barang dalam jumlah besar (mass product) agar biaya produksi lebih murah.

Marketing 2.0

Tahun 1970 muncul pendekatan marketing 2.0 yaitu pada era teknologi, yang berorientasi pada konsumen (consumer oriented). Jika perusahaan memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen maka akan memenangkan pasar.

Konsep yang digunakan adalah 4P (Product, Place, Price & Promotion) yang dikenalkan Jerome McCarthy tahun 1968, selain memperhatikan produk juga diperlukan strategi harga, melakukan kegiatan promosi dan distribusi yang baik.

Selain itu marketing 2.0 juga menggunakan pendekatan PLC (Product Life Cycle) yang dikembangkan oleh Levitt (1978). PLC untuk menganalisis posisi produk dan menentukan strategi yang cocok pada tahapan mana produk berada, apakah Introduction, Growth, Maturity atau Decline.

Marketing 3.0

Marketing 3.0 muncul tahun 1990 pada masa new wave technology atau teknologi gelombang baru, yang berorientasi pada manusia secara utuh (human oriented). Artinya perusahaan yang produknya berorientasi pada manusia dan masyarakat (society) maka akan berhasil.

Konsep yang diterapkan adalah marketing mix 7P yang terdiri dari 4P ditambah dengan 3P. Konsep ini dikenalkan oleh Booms dan Mary Jo Bitner tahun 1981. Tiga P tersebut meliputi People, Physical Evidence & Process.

Maksudnya perusahaan harus memperhatikan SDM, kantor yang representatif sebagai bukti kelas brand dan kejelasan proses dalam melayani pelanggan secara transparan.

Pada tahapan ini juga muncul pendekatan brand management yang bertujuan memperkuat brand, salah satunya membuat program CSR.

Marketing 4.0

Tahun 2017 bisnis memerlukan pendekatan marketing 4.0 tepatnya pada era digital. Perusahaan berorientasi pada perilaku pelanggan (consumer behavior oriented). Kemajuan digital telah membawa perubahan perilaku pelanggan yang cukup signifikan.

Sementara dengan adanya media sosial pelanggan saling terkoneksi dengan pelanggan lain. Sehingga masyarakat umum dapat mengawasi produk atau brand.

Di sini perusahaan tidak cukup membuat produk yang unggul dan dapat memasarkan dengan baik. Namun, membutuhkan manajemen pelanggan dan komunikasi dengan masyarakat umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun