Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Etos Kerja Karyawan Penting untuk Meraih Kinerja Puncak

7 Juni 2021   06:52 Diperbarui: 7 Juni 2021   14:47 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kolaborasi karyawan (sumber Freepik.com)

"Kerja itu sebuah kenikmatan yang tiada terkira rasanya. Tapi, banyak orang yang malas bekerja karena dirinya tidak mau merasakan kenikmatan tersebut" 

Saat ini pasar kerja begitu kompetitif, jika karyawan tidak menunjukkan kinerja yang maksimal tidak segan-segan perusahaan akan mengganti dengan karyawan baru yang lebih baik.

Karyawan harus berani bersaing dengan karyawan yang lain sehingga etos kerja menjadi sesuatu yang penting. Jika seluruh karyawan memiliki etos kerja maka perusahaan akan maju.

Pengertian Etos Kerja

Menurut kamus KBBI etos kerja diterjemahkan sebagai semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok.

Etos kerja juga merupakan kemampuan untuk mempertahankan nilai-nilai moral yang tepat di tempat kerja. Ini adalah sikap yang membentuk cara seseorang melakukan tugas pekerjaannya dengan standar moral yang tinggi. Namun di dalam melakukan etos kerja karyawan memperhatikan etika dalam bekerja

Pengertian Etika Kerja

Menurut Sunyoto (2016) antara etika kerja dan etika perusahaan merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Etika kerja merupakan penerapan nilai-nilai etika yang berlaku dalam organisasi, yang bertujuan mengatur tata krama aktivitas karyawan. Agar dapat mencapai tingkat efisiensi dan produktivitas yang maksimal.

Etika kerja menyangkut hubungan kerja antara perusahaan dan karyawan, dan hubungan etika perorangan yang mengatur hubungan antar karyawan.

Sedangkan etika perusahaan menyangkut hubungan antara perusahaan dan karyawannya sebagai satu kesatuan dalam organisasi.

Dukungan Perusahaan

Untuk menumbuhkan etos kerja bagi karyawan, terlebih dahulu perusahaan menyiapkan sejumlah perangkat sebagai dasar etika dalam bekerja

1. Peraturan

Peraturan yang ada di dalam organisasi berlaku sama untuk semua karyawan tanpa memandang suku, agama dan ras. Para pemimpin tidak boleh memperlakukan diskriminasi kepada para karyawannya dalam menerapkan peraturan.

2. Komunikasi

Peraturan harus dikomunikasikan secara transparan kepada semua karyawan di berbagai tingkatan. Karyawan mempunyai peran besar terwujudnya tujuan organisasi dengan cara memberikan kontribusi yang signifikan.

3. Menghormati

Menumbuhkan budaya menghormati antar karyawan. Begitu pula perusahaan harus menaruh penghormatan kepada karyawan dengan upah yang layak sesuai dengan tingkatan dan kinerjanya.

4. Kebebasan

Organisasi sebaiknya menyediakan pelatihan dan pengembangan kepada para karyawan agar memiliki keahlian yang memadai. Memberikan karyawan peran dan tanggung jawab agar ada kebebasan untuk pengembangan diri.

5. Promosi

Promosi jabatan acapkali menjadi kecemburuan karyawan lain, karena promosi didasarkan pada penilaian yang subjektif. Para pemimpin harus memiliki pemahaman mengenai dampak buruk dari keputusan promosi yang salah.

6. Penghargaan

Perusahaan jika tidak memberikan penghargaan kepada karyawan berkinerja tinggi mengakibatkan karyawan tersebut akan kehilangan semangat dalam bekerja. Hal ini akan menjauhkan perusahaan dari hasil yang maksimal.

Peran para manajer cukup besar dalam menerapkan dasar-dasar etika kerja. Ia harus melakukan sosialisasi kepada tim dan memberikan teladan dengan etos kerja yang baik.

Berikut ini beberapa sikap karyawan agar memiliki etos kerja untuk meraih kinerja puncak:

Ilustrasi kolaborasi karyawan (sumber Freepik.com)
Ilustrasi kolaborasi karyawan (sumber Freepik.com)

1. Bekerja adalah Ibadah

Bekerja adalah ibadah, merupakan refleksi dari kehidupan spiritual seseorang. Bekerja dihubungkan dengan kerendahan hati, ketulusan dan kepatuhan dengan aturan, pemimpin dan manajemen.

2. Pekerjaan adalah Pemberian

Di mana kita bekerja merupakan pemberian yang harus kita jalankan dengan penuh ketekunan. Sehingga tidak mudah bosan dan berpikir untuk pindah kerja di tempat lain. Kecuali telah memberikan kontribusi cukup bagi perusahaan dan ada peluang yang lebih baik.

3. Mengembangkan Potensi

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka dibutuhkan keahlian yang memadai, tanpa adanya keahlian maka hasilnya akan biasa-biasa saja. Karyawan harus memiliki inisiatif untuk mengembangkan potensi yang ada.

4. Tanggung Jawab

Apa pun pekerjaan yang dijalankan saat ini hendaknya dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Menumbuhkan budaya malu jika kita bekerja secara asal-asalan. Janganlah bekerja dengan standar yang rendah.

5. Memberi Nilai

Bekerja adalah memberi nilai dan aktualisasi diri. Berusaha memanfaatkan kemampuan untuk menyumbangkan nilai-nilai yang positif kepada perusahaan. Kreasi nilai yang baik dan unik akan menjadi catatan yang baik dari manajemen.

6. Kolaborasi

Keahlian yang dimiliki menjadi tidak maksimal tanpa adanya kolaborasi atau kerja sama dengan karyawan lain. Di sini diperlukan kesanggupan dan komitmen untuk berkolaborasi dengan rekan kerja demi kepentingan organisasi.

7. Integritas

Di tengah-tengah budaya korupsi di tanah air, maka nilai-nilai kejujuran menjadi penting ditumbuhkan. Karyawan harus memiliki integritas yang tinggi, tidak bersedia berkompromi yang dapat merusak reputasi pribadi dan organisasi.

8. Profesional

Profesional menjadi sasaran karyawan dengan cara mempunyai kecakapan sesuai dengan tugas dan posisi di dalam perusahaan. Ia dibayar karena kecakapan, kinerja dan sikap yang dimilikinya.

---

Etos kerja harus ditumbuhkan dalam organisasi, jika ingin tujuan perusahaan dapat tercapai. Pemimpin puncak dan menengah secara bersama-sama mendukung dan memiliki kepedulian kepada karyawan dalam menerapkan etos kerja sesuai dengan etika kerja organisasi.

Di tengah persaingan usaha yang ketat maka faktor SDM merupakan penentu utama kemajuan organisasi. Dengan cara menumbuhkan etos kerja menjadi tahapan yang tidak dapat ditunda. (KB)

Rujukan:

  • Cleverism.com
  • Situsekonomi.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun