"Kerja itu sebuah kenikmatan yang tiada terkira rasanya. Tapi, banyak orang yang malas bekerja karena dirinya tidak mau merasakan kenikmatan tersebut"Â
Saat ini pasar kerja begitu kompetitif, jika karyawan tidak menunjukkan kinerja yang maksimal tidak segan-segan perusahaan akan mengganti dengan karyawan baru yang lebih baik.
Karyawan harus berani bersaing dengan karyawan yang lain sehingga etos kerja menjadi sesuatu yang penting. Jika seluruh karyawan memiliki etos kerja maka perusahaan akan maju.
Pengertian Etos Kerja
Menurut kamus KBBI etos kerja diterjemahkan sebagai semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok.
Etos kerja juga merupakan kemampuan untuk mempertahankan nilai-nilai moral yang tepat di tempat kerja. Ini adalah sikap yang membentuk cara seseorang melakukan tugas pekerjaannya dengan standar moral yang tinggi. Namun di dalam melakukan etos kerja karyawan memperhatikan etika dalam bekerja
Pengertian Etika Kerja
Menurut Sunyoto (2016) antara etika kerja dan etika perusahaan merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Etika kerja merupakan penerapan nilai-nilai etika yang berlaku dalam organisasi, yang bertujuan mengatur tata krama aktivitas karyawan. Agar dapat mencapai tingkat efisiensi dan produktivitas yang maksimal.
Etika kerja menyangkut hubungan kerja antara perusahaan dan karyawan, dan hubungan etika perorangan yang mengatur hubungan antar karyawan.
Sedangkan etika perusahaan menyangkut hubungan antara perusahaan dan karyawannya sebagai satu kesatuan dalam organisasi.
Dukungan Perusahaan
Untuk menumbuhkan etos kerja bagi karyawan, terlebih dahulu perusahaan menyiapkan sejumlah perangkat sebagai dasar etika dalam bekerja
1. Peraturan
Peraturan yang ada di dalam organisasi berlaku sama untuk semua karyawan tanpa memandang suku, agama dan ras. Para pemimpin tidak boleh memperlakukan diskriminasi kepada para karyawannya dalam menerapkan peraturan.
2. Komunikasi
Peraturan harus dikomunikasikan secara transparan kepada semua karyawan di berbagai tingkatan. Karyawan mempunyai peran besar terwujudnya tujuan organisasi dengan cara memberikan kontribusi yang signifikan.
3. Menghormati
Menumbuhkan budaya menghormati antar karyawan. Begitu pula perusahaan harus menaruh penghormatan kepada karyawan dengan upah yang layak sesuai dengan tingkatan dan kinerjanya.
4. Kebebasan
Organisasi sebaiknya menyediakan pelatihan dan pengembangan kepada para karyawan agar memiliki keahlian yang memadai. Memberikan karyawan peran dan tanggung jawab agar ada kebebasan untuk pengembangan diri.
5. Promosi
Promosi jabatan acapkali menjadi kecemburuan karyawan lain, karena promosi didasarkan pada penilaian yang subjektif. Para pemimpin harus memiliki pemahaman mengenai dampak buruk dari keputusan promosi yang salah.
6. Penghargaan
Perusahaan jika tidak memberikan penghargaan kepada karyawan berkinerja tinggi mengakibatkan karyawan tersebut akan kehilangan semangat dalam bekerja. Hal ini akan menjauhkan perusahaan dari hasil yang maksimal.
Peran para manajer cukup besar dalam menerapkan dasar-dasar etika kerja. Ia harus melakukan sosialisasi kepada tim dan memberikan teladan dengan etos kerja yang baik.
Berikut ini beberapa sikap karyawan agar memiliki etos kerja untuk meraih kinerja puncak:
1. Bekerja adalah Ibadah
Bekerja adalah ibadah, merupakan refleksi dari kehidupan spiritual seseorang. Bekerja dihubungkan dengan kerendahan hati, ketulusan dan kepatuhan dengan aturan, pemimpin dan manajemen.
2. Pekerjaan adalah Pemberian
Di mana kita bekerja merupakan pemberian yang harus kita jalankan dengan penuh ketekunan. Sehingga tidak mudah bosan dan berpikir untuk pindah kerja di tempat lain. Kecuali telah memberikan kontribusi cukup bagi perusahaan dan ada peluang yang lebih baik.
3. Mengembangkan Potensi
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka dibutuhkan keahlian yang memadai, tanpa adanya keahlian maka hasilnya akan biasa-biasa saja. Karyawan harus memiliki inisiatif untuk mengembangkan potensi yang ada.
4. Tanggung Jawab
Apa pun pekerjaan yang dijalankan saat ini hendaknya dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Menumbuhkan budaya malu jika kita bekerja secara asal-asalan. Janganlah bekerja dengan standar yang rendah.
5. Memberi Nilai
Bekerja adalah memberi nilai dan aktualisasi diri. Berusaha memanfaatkan kemampuan untuk menyumbangkan nilai-nilai yang positif kepada perusahaan. Kreasi nilai yang baik dan unik akan menjadi catatan yang baik dari manajemen.
6. Kolaborasi
Keahlian yang dimiliki menjadi tidak maksimal tanpa adanya kolaborasi atau kerja sama dengan karyawan lain. Di sini diperlukan kesanggupan dan komitmen untuk berkolaborasi dengan rekan kerja demi kepentingan organisasi.
7. Integritas
Di tengah-tengah budaya korupsi di tanah air, maka nilai-nilai kejujuran menjadi penting ditumbuhkan. Karyawan harus memiliki integritas yang tinggi, tidak bersedia berkompromi yang dapat merusak reputasi pribadi dan organisasi.
8. Profesional
Profesional menjadi sasaran karyawan dengan cara mempunyai kecakapan sesuai dengan tugas dan posisi di dalam perusahaan. Ia dibayar karena kecakapan, kinerja dan sikap yang dimilikinya.
---
Etos kerja harus ditumbuhkan dalam organisasi, jika ingin tujuan perusahaan dapat tercapai. Pemimpin puncak dan menengah secara bersama-sama mendukung dan memiliki kepedulian kepada karyawan dalam menerapkan etos kerja sesuai dengan etika kerja organisasi.
Di tengah persaingan usaha yang ketat maka faktor SDM merupakan penentu utama kemajuan organisasi. Dengan cara menumbuhkan etos kerja menjadi tahapan yang tidak dapat ditunda. (KB)
Rujukan:
- Cleverism.com
- Situsekonomi.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H