Di dalam hati saya berkata okey di rumah ini saya anak bungsu dan harus mengalah, coba nanti kalau saya menginap di mertua sebagai menantu anak sulung, saya akan balas dendam dan tidur di dalam kamar.
Benar begitu tiba di rumah mertua langsung koper saya masukkan ke dalam kamar, tentu memilih kamar yang paling bagus plus membayangkan tidur di dalam kamar.
Namun belum sampai malam tiba istriku memberi tahu bahwa sesuai dengan budaya mereka yang tidur di kamar diprioritaskan untuk anak-anak dari urutan paling bawah.Â
Waduh, apes bener momen balas dendam tak terwujud. Mau menginap di rumah orang tua atau mertua sama saja harus tidur di luar :)
Waktu itu masih pengantin baru lagi :)
***
Itulah perbedaan budaya yang membutuhkan pengertian antar pasangan. Selama tidak prinsip dan dalam batas toleransi jangan diperbesar menjadi masalah yang akan memperburuk hubungan suami istri.
Komunikasi dan keterbukaan menjadi kunci, untuk menghindari salah paham. Tetapi sebaliknya perbedaan budaya akan memberikan warna dan kesan tersendiri dalam berumah tangga. Adakah Anda memiliki kisah serupa?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H