Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (Deepublish, 2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perbedaan Budaya, Apakah Menjadi Masalah dalam Pernikahan?

7 Januari 2021   07:28 Diperbarui: 7 Januari 2021   07:47 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pernikahan(ferlistockphoto, dalam money.kompas.com)

Tidak dapat dipungkiri keluarga dengan banyak anak akan menjadi beban berat orang tua dalam membiayai sekolah anak-anak. Sehingga kakak yang sudah bekerja sedapat mungkin membantu meringankan beban orang tua.

Sampai di sini ada kesamaan budaya antara keluarga saya dan istri. Tetapi ada sedikit perbedaan dalam mengatur  keuangan.

Di keluarga saya kakak yang sudah bekerja akan memberikan bantuan kepada orang tua, dalam hal ini uang akan diserahkan kepada ibu. Dan ibu yang mengatur keuangan untuk biaya anak-anak yang masih sekolah.

Sedangkan di tempat istri saya agak berbeda dalam mendistribusikan uang, yaitu tidak diberikan kepada orang tua, tetapi langsung diserahkan kepada adik-adik yang masih sekolah. Walaupun saya sempat terkejut tetapi kemudian saya dapat menerimanya.

  • Pinjam Pakaian

Di dalam budaya keluarga saya saling meminjam baju antar saudara diperbolehkan selama meminta izin terlebih dahulu. Artinya kalau memakai baju tanpa izin yang empunya itu melanggar aturan.

Sementara dalam budaya keluarga istri peraturan itu tidak berlaku. Siapa pun dapat memakai baju saudara tanpa melalui izin dari pemiliknya.

Perbedaan aturan itu yang menjadi salah paham, karena adik ipar memakai baju saya tanpa izin. Semula saya sedikit kesal, namun cepat-cepat istri menjelaskan mengenai budaya keluarganya, dan akhirnya saya dapat memahami.

  • Mengutamakan Kakak atau Adik?

Ilustrasi tidur di sofa (SHUTTERSTOCK dalam Kompas.com)
Ilustrasi tidur di sofa (SHUTTERSTOCK dalam Kompas.com)

Saya dan istri sama-sama mempunyai banyak saudara, sehingga momen berkumpul keluarga besar menjadi seru baik di rumah orang tua atau di rumah mertua.

Yang menjadi masalah jumlah kamar tidur tidak mencukupi karena anak banyak. Sehingga harus ada yang mengalah tidur di luar yaitu di ruang keluarga/tamu.

Pada waktu kami menginap di orang tua, sebagai anak bungsu kami mengalah tidur di luar karena sesuai aturan bahwa yang tidur di kamar adalah anak nomor 1 sampai 3 sesuai dengan jumlah kamar yang tersedia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun