Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ibunda Edhy Prabowo yang Paling Sedih, Melihat Putranya Korupsi

30 November 2020   07:14 Diperbarui: 30 November 2020   07:39 4089
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Edhy Prabowo menyampaikan permohonan maaf (ANTARAFOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Atas kebaikan Prabowo, Edhy di sekolahkan pada Universitas Moestopo dan mengambil jurusan Ekonomi. Selain itu Edhy diminta untuk belajar pencak silat setiap akhir pekan di Batujajar, Bandung.

Akhirnya Edhy menjadi orang kepercayaan Prabowo, bahkan ketika jenderal bintang tiga itu merintis usaha dan berdomisili di Jerman dan Yordania, Edhy pun diajaknya.

Edhy Prabowo dan Prabowo Subianto (Sumber: Portal-Islam.id)
Edhy Prabowo dan Prabowo Subianto (Sumber: Portal-Islam.id)

Ketika Prabowo kembali ke Indonesia dan mendirikan Partai Gerindra, Edhy masuk dalam jajaran pengurus dan menjadi Caleg untuk daerah pemilihan Sumatera Selatan.

Edhy menjadi anggota DPR RI pada periode 2009-2014, di Komisi VI yang membidangi Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan BUMN.

Pada periode 2014-2019 Edhy terpilih kembali sebagai anggota DPR RI dan bertugas pada Komisi IV bidang Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan dan pangan.

Dalam organisasi Edhy tercatat sebagai pengurus HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) dan menjabat sebagai Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan.

Di dalam Partai Gerindra, Edhy dipercaya sebagai Waketum Bidang Keuangan dan Pembangunan Nasional sejak 2012.

Sedangkan dalam bisnis Edhy menjabat sebagai Presdir PT. Garuda Security Nusantara, Komisaris PT. Kiani Lestari Jakarta, sebuah pabrik kertas milik Prabowo.

Hari Nahas

Pada hari Selasa 24 November 2020 merupakan hari nahas baginya, Edhy ditangkap KPK bersama dengan 6 orang pejabat dan staf KKP di Bandara Soekarno Hatta.

Mereka ditangkap setelah tiba dari perjalanan dinas ke Honolulu, Hawai dan Amerika Serikat. Dari hasil tangkap tangan tersebut KPK antara lain menemukan ATM sebuah bank, tas Louis Vuitton, Hermes, jam tangan Rolex dan tas koper Tumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun