Langkah kedua adalah mengembangkan hobi. Menurut terjemahan hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang, bukan pekerjaan utama.
Jadi hobi bertujuan untuk mencari kesenangan pada waktu senggang dan bukan untuk mencari keuntungan materi. Misalnya sebagai seorang karyawan, Anda hobi berinteraksi dengan alam yaitu bercocok tanam dan memelihara ikan.
Apabila hal ini digabungkan dengan passion pada contoh nomor satu yaitu melayani orang, maka usaha Anda yang cocok adalah menjual tanaman hias atau ikan hias. Di sini hobi digerakkan oleh passion, maka Anda akan melakukan usaha tersebut dengan senang dan hasilnya akan maksimal.
3. Temukan Market
Langkah ke tiga setelah menemukan usaha Anda adalah tanaman hias dan ikan hias, maka selanjutnya pelajari pasar. Apakah usaha tersebut dibutuhkan oleh pasar atau konsumen?
Kebetulan masa pandemi seperti ini banyak ibu-ibu yang tertarik mengoleksi tanaman hias, sehingga ada beberapa jenis tanaman yang harganya melonjak naik.
Begitu pula tidak sedikit kaum Adam yang suka koleksi ikan cupang. Berarti pasar memang ada dan permintaan konsumen cukup tinggi.
4. Lakukan Promosi
Langkah ke empat adalah lakukanlah promosi, karena tanpa promosi atau iklan maka produk Anda tidak akan dikenal oleh konsumen.
Promosi yang paling jitu adalah dari mulut ke mulut (Word of Mouth), maka mulailah dengan melakukan promosi dan menjual produk melalui teman-teman, saudara dan tetangga.
Mereka ini dapat dijadikan endorsement atau testimoni atas produk Anda dan dapat dipublikasikan ke media.
Saat ini banyak tersedia media sosial baik tidak berbayar maupun berbayar. Lakukan promosi dengan foto-foto yang bagus, caption atau tulisan yang menarik disertai dengan gimmick marketing, misalnya beli 2 dapat satu, diskon harga, hadiah dan sebagainya.
5. Distribusi dan Kemasan
Langkah ke lima adalah menggunakan saluran distribusi yang tersedia. Apabila produk sudah siap dan konsumen sudah ada maka dibutuhkan distribusi atau pengiriman yang cepat dan aman.