Penelitian yang dilakukan oleh Subban di dalam Differentiated Instruction: A Support for Academic Success (2006) menunjukkan bahwa pendekatan ini tidak hanya meningkatkan motivasi siswa tetapi juga hasil akademis mereka.Â
Dengan menyediakan berbagai jalur untuk belajar, siswa dapat merasa lebih terlibat dan termotivasi untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran.Â
Oleh karena itu, penerapan pembelajaran berdiferensiasi menciptakan suasana kelas yang lebih inklusif, di mana setiap siswa merasa dihargai dan didorong untuk mencapai potensi terbaik mereka.
***
Secara keseluruhan, memahami mitos dan fakta seputar gaya belajar sangat penting dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang efektif. Memisahkan siswa berdasarkan gaya belajar mereka ternyata dapat menghambat proses pembelajaran yang lebih holistik dan kolaboratif.Â
Sebaliknya, pendekatan seperti pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran berdiferensiasi memberikan alternatif yang lebih efektif dengan memanfaatkan keanekaragaman gaya belajar sebagai kekuatan.Â
Dengan mendorong interaksi sosial dan kerjasama, kita tidak hanya meningkatkan pemahaman akademis siswa, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan sosial yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.Â
Oleh karena itu, penting bagi pendidik untuk terus menerapkan praktik-praktik inklusif yang menghargai perbedaan dan memfasilitasi pembelajaran yang menyeluruh bagi semua siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H