Mohon tunggu...
Krisanti_Kazan
Krisanti_Kazan Mohon Tunggu... Guru - Learning facilitator

Mencoba membuat jejak digital yang bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mitos Gaya Belajar, Mengapa Memisahkan Siswa Justru Menghambat Pembelajaran?

24 Oktober 2024   22:05 Diperbarui: 3 November 2024   10:37 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Sejumlah siswa belajar bersama seusai mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). (Sumber: ANTARA FOTO/RAFIUDDIN ABDUL RAHM via kompas.com)

Di tengah dinamika pendidikan modern, mitos tentang gaya belajar telah menjadi topik hangat yang sering dibahas oleh pendidik dan orang tua. 

Banyak yang percaya bahwa dengan mengelompokkan siswa berdasarkan gaya belajar mereka—apakah itu visual, auditori, atau kinestetik—proses belajar dapat menjadi lebih efektif. 

Namun, apakah benar pemisahan ini justru meningkatkan pemahaman siswa? Di sinilah pentingnya memahami konsep gaya belajar dalam konteks pendidikan. 

Sementara beberapa teori menyarankan bahwa pendekatan individual dapat mengakomodasi kebutuhan belajar siswa, penelitian terbaru menunjukkan bahwa memisahkan siswa berdasarkan gaya belajar malah dapat menghambat perkembangan mereka. 

Dengan memisahkan siswa, kita berisiko menciptakan lingkungan yang terfragmentasi, di mana kolaborasi dan interaksi sosial yang esensial untuk pembelajaran justru terabaikan. 

Oleh karena itu, penting untuk menggali lebih dalam bagaimana pendekatan inklusif yang mendorong interaksi antar siswa dari berbagai gaya belajar dapat memberikan dampak positif yang lebih besar dalam proses pembelajaran.

Konsep Gaya Belajar

Gaya belajar merujuk pada cara individu menyerap, memproses, dan mengingat informasi. Konsep ini sering kali dibagi menjadi beberapa kategori, seperti gaya visual, auditori, dan kinestetik. 

Siswa dengan gaya visual lebih mudah memahami informasi melalui gambar, diagram, dan grafik, sementara mereka yang memiliki gaya auditori cenderung lebih menyukai belajar melalui mendengarkan ceramah, diskusi, atau rekaman. 

Di sisi lain, siswa kinestetik lebih efektif dalam belajar melalui pengalaman langsung, seperti praktik dan eksperimen. 

Meskipun pengetahuan tentang gaya belajar ini dapat membantu dalam merancang strategi pengajaran, penting untuk diingat bahwa setiap siswa memiliki kombinasi unik dari berbagai gaya belajar yang tidak selalu dapat dikotakkan ke dalam kategori tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun