Mohon tunggu...
Krisanti_Kazan
Krisanti_Kazan Mohon Tunggu... Guru - Learning facilitator in SMA Sugar Group

Mencoba membuat jejak digital yang bermanfaat dan bercita² menghasilkan karya buku solo melalui penerbit mayor. (Learning facilitator di Sugar Group Schools sejak 2009, SMA Lazuardi 2000-2008; Guru Penggerak Angkatan 5; Pembicara Kelas Kemerdekaan di Temu Pendidik Nusantara ke 9; Pemenang Terbaik Kategori Guru Inovatif SMA Tingkat Provinsi-Apresiasi GTK HGN 2023; Menulis Buku Antologi "Belajar Berkarya dan Berbagi"; Buku Antologi "Pelita Kegelapan"; Menulis di kolom Kompas.com; Juara II Lomba Opini Menyikapi Urbanisasi ke Jakarta Setelah Lebaran yang diselenggarakan Komunitas Kompasianer Jakarta)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menghidupkan Literasi, Peran Guru Penulis di Era Digital

1 Agustus 2024   20:14 Diperbarui: 2 Agustus 2024   07:06 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI Guru memanfaatkan blog pribadi, jejaring sosial, atau publikasi profesional | Sumber: kevanwrites.com

Memberikan Umpan Balik yang Konstruktif. Guru memiliki peran penting dalam memberikan umpan balik yang membantu siswa meningkatkan keterampilan menulis mereka. Ini dapat dilakukan melalui konferensi satu lawan satu, revisi kelompok, atau komentar tertulis pada karya-karya siswa. Umpan balik yang baik membantu siswa memahami kekuatan dan kelemahan tulisan mereka dan meningkatkan keterampilan mereka dari waktu ke waktu.

Mendorong Keberagaman Literasi. Guru harus mengakui dan menghargai keberagaman dalam literasi siswa. Guru harus menyediakan bahan bacaan yang beragam dan menyesuaikan pendekatan pembelajaran mereka sesuai dengan gaya dan minat belajar individu siswa.

Melalui peran-peran ini, guru dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam menghidupkan literasi di era digital, membantu siswa menjadi pembaca dan penulis yang kompeten, kritis, dan kreatif dalam dunia yang semakin terhubung secara digital. 

Guru juga dapat meningkatkan kualitas diri melalui karier protean sebagai penulis dengan tujuan untuk terus menghidupkan literasi dan mempertahankan peran sebagai pendidik yang efektif di era digital.

Konsep Karir Protean Guru

Sebagian dari kita mungkin masih ada yang belum tahu apa itu karier protean. Konsep karir protean muncul pada tahun 1976 pada buku yang berjudul “Careers in Organizations” karya Douglas T. Hall. 

Karir protean atau protean career adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan karir yang dikembangkan oleh individu, tanpa tergantung pada perusahaan atau organisasi. 

Kata “protean” dalam istilah karir protean diambil dari bahasa Yunani “Proteus” yang berarti Dewa Laut yang dapat berubah ke bentuk apapun yang diinginkan.

Karier protean merupakan konsep yang mencerminkan fleksibilitas, adaptabilitas, dan pencarian makna dalam lintasan karier seseorang. 

Dalam konteks guru, teori ini memiliki kaitan yang kuat karena guru perlu terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dalam pendidikan, termasuk perkembangan teknologi dan tuntutan literasi yang semakin kompleks.

Pertama, guru yang menganut pendekatan karier protean cenderung memandang kariernya sebagai sebuah perjalanan yang dinamis, di mana guru terus belajar dan berkembang sepanjang hidup. Guru tidak hanya fokus pada pencapaian tertentu dalam kariernya, tetapi juga pada pengembangan keterampilan dan pengetahuan yang memungkinkannya untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan kerja.

Kedua, konsep karier protean mendorong guru untuk mengambil inisiatif dalam mengelola karier dan pengembangan profesional. Guru mungkin mencari peluang untuk belajar dan tumbuh di luar batas-batas tradisional pendidikan formal, seperti menghadiri seminar, mengikuti kursus daring, atau berpartisipasi dalam komunitas belajar profesional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun