Mohon tunggu...
Krisanti_Kazan
Krisanti_Kazan Mohon Tunggu... Guru - Learning facilitator in SMA Sugar Group

Mencoba membuat jejak digital yang bermanfaat dan bercita² menghasilkan karya buku solo melalui penerbit mayor. (Learning facilitator di Sugar Group Schools sejak 2009, SMA Lazuardi 2000-2008; Guru Penggerak Angkatan 5; Pembicara Kelas Kemerdekaan di Temu Pendidik Nusantara ke 9; Pemenang Terbaik Kategori Guru Inovatif SMA Tingkat Provinsi-Apresiasi GTK HGN 2023; Menulis Buku Antologi "Belajar Berkarya dan Berbagi"; Buku Antologi "Pelita Kegelapan"; Menulis di kolom Kompas.com; Juara II Lomba Opini Menyikapi Urbanisasi ke Jakarta Setelah Lebaran yang diselenggarakan Komunitas Kompasianer Jakarta)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bukan Hanya Suami, Bagaimana Peran Orangtua dan Mertua dalam Mencegah Baby Blues Syndrome Pasca Melahirkan?

27 Juni 2024   20:48 Diperbarui: 27 Juni 2024   20:50 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memberikan Dukungan Emosional. Orangtua dan mertua dapat memberikan dukungan emosional yang stabil dan pengertian kepada ibu. Ini termasuk mendengarkan dengan penuh perhatian, memberikan pujian atas peran barunya sebagai ibu, dan menawarkan bahu untuk bersandar dalam menghadapi perubahan emosional yang mungkin terjadi.

Menyediakan Dukungan Praktis. Jika diperlukan, orangtua dan mertua dapat memberikan dukungan praktis dalam bentuk mendampingi ART (asisten rumah tangga) yang membantu dengan tugas-tugas rumah tangga, memasak makanan sehat, atau menangani urusan rumah tangga lainnya. Hal ini memungkinkan ibu untuk fokus pada pemulihannya dan menjaga keseimbangan antara perawatan bayi dan kebutuhan pribadinya.

Menyediakan Pengetahuan dan Pengalaman. Berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka sebagai orang tua dapat membantu ibu merasa lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan baru yang mungkin timbul. Saran dari pengalaman mereka juga bisa menjadi nilai tambah dalam mengatasi perasaan cemas atau tidak yakin.

Menjaga Komunikasi Terbuka. Membangun komunikasi terbuka dan saling pengertian antara orangtua/mertua dan ibu sangat penting. Ini memungkinkan untuk berbagi perasaan, kekhawatiran, dan kebutuhan secara jujur sehingga masalah kesehatan mental dapat diidentifikasi dan ditangani lebih awal jika diperlukan.

Misalkan seorang ibu baru yang tinggal jauh dari keluarga inti, mengalami tantangan besar setelah melahirkan anak pertama. Dalam situasi ini, peran orangtua dan mertua menjadi krusial. Meskipun tidak berada di dekatnya secara fisik, mereka dapat secara rutin memberikan dukungan moral melalui panggilan video dan pesan teks. Dukungan emosional dan pengalaman mereka sebagai orang tua akan memberi kepercayaan diri tambahan dalam menghadapi tantangan baru ini. Melalui kolaborasi yang erat antara suami, orangtua, dan mertua, seorang istri akan berhasil mengatasi fase awal kesedihannya dengan baik dan menemukan keseimbangan yang lebih baik antara peran barunya sebagai ibu dan kebutuhan pribadinya.

Dengan memainkan peran ini secara aktif dan peduli, orangtua dan mertua dapat berkontribusi secara signifikan dalam membantu ibu mengatasi Baby Blues Syndrome dan menjaga kesehatan mentalnya pasca melahirkan.

Kesimpulannya, secara keseluruhan, peran orangtua dan mertua tidak boleh diabaikan dalam upaya mencegah dan mengelola Baby Blues Syndrome pada ibu pasca melahirkan. Dukungan emosional, praktis, dan pengalaman yang diberikan oleh orangtua dan mertua dapat menjadi penentu utama dalam kesejahteraan mental ibu. Melalui pendekatan kolaboratif dan saling mendukung antara suami, orangtua, mertua, dan ibu, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung untuk ibu baru dalam menyesuaikan diri dengan perubahan kehidupan ini. Pentingnya menjaga komunikasi terbuka dan sensitivitas terhadap kebutuhan emosional ibu tidak hanya mengurangi risiko Baby Blues Syndrome, tetapi juga memperkuat ikatan keluarga dan menciptakan fondasi yang kuat untuk masa depan yang bahagia dan sehat bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun