Mohon tunggu...
Krisanti_Kazan
Krisanti_Kazan Mohon Tunggu... Guru - Learning facilitator

Mencoba membuat jejak digital yang bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Di Balik Badai Abu yang Membawa Kesuburan Tanah Pertanian

7 Mei 2024   15:01 Diperbarui: 15 Mei 2024   13:42 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lahan pertanian yang subur oleh debu vulkanikGunung Merapi (sumber: istimewa/pasbana.com) 

Gunung Agung, Bali. Letusan Gunung Agung pada tahun 2017 dan 2018 meninggalkan lapisan abu yang subur di sekitarnya. Meskipun membawa dampak negatif bagi pariwisata dan ekonomi lokal, abu tersebut membantu meningkatkan kesuburan tanah pertanian di daerah tersebut.

Kesimpulannya, dibalik badai abu yang menakutkan, terdapat cerita yang menginspirasi tentang keajaiban alam yang dapat mengubah kehancuran menjadi kesuburan. 

Dalam banyak kasus, letusan gunung berapi yang pada awalnya dianggap sebagai bencana alam ternyata mampu membawa manfaat yang tak terduga bagi pertanian. Abu vulkanik, dengan kandungan mineral dan sifat-sifatnya yang unik, dapat meningkatkan kesuburan tanah dan hasil pertanian secara signifikan. 

Studi kasus yang dipaparkan diatas menunjukkan bahwa di balik badai abu, terdapat peluang untuk menciptakan ladang-ladang yang subur dan produktif, memberikan harapan bagi petani dan masyarakat setempat untuk masa depan yang lebih cerah.

Dengan pemahaman yang tepat dan tindakan pengelolaan yang bijaksana, abu vulkanik dapat membantu memperkuat ketahanan pangan dan menciptakan ladang-ladang yang subur dan produktif. Melalui pemahaman ini, kita dapat melihat bahwa alam seringkali memiliki cara untuk menyembuhkan dirinya sendiri, bahkan dari kehancuran terbesar sekalipun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun