Ki Hajar Dewantara atau yang memiliki nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, adalah tokoh pendidikan yang memiliki filosofi dan kontribusi yang sangat penting bagi dunia pendidikan di Indonesia.
Filosofi Ki Hajar Dewantara, yang dicontohkan melalui pendirian "Taman Siswa", memberikan landasan bagi pengembangan pendidikan yang berfokus pada pengembangan karakter dan kemandirian individu.
Gagasan Ki Hadjar Dewantara, “Ing Ngarso Sung Tulodo” (pendidik memberikan teladan), “In Madyo Mangun Karso” (pendidik selalu berada di tengah, terus memulai dan memotivasi), dan “Tut Wuri Handayani” (pendidik selalu mendukung dan mendorong peserta didik untuk maju), tidak hanya merupakan slogan dan kata-kata indah semata. Berikut adalah inti dari filosofi Ki Hajar Dewantara:
Pendidikan untuk Semua.
Ki Hajar Dewantara percaya bahwa setiap individu, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau budaya, berhak atas pendidikan yang berkualitas. Ia memperjuangkan akses pendidikan yang luas dan merata untuk semua orang.
Pendidikan Karakter.
Lebih dari sekadar mentransfer pengetahuan, Ki Hajar Dewantara menekankan pentingnya pendidikan karakter. Menurutnya, pendidikan seharusnya tidak hanya menghasilkan individu yang pintar secara akademis, tetapi juga yang memiliki integritas moral, etika, dan rasa tanggung jawab sosial yang tinggi.
Pendidikan Kemandirian.
Filosofi Ki Hajar Dewantara juga menekankan pentingnya mengembangkan kemandirian dalam pendidikan. Ia percaya bahwa pendidikan seharusnya membantu individu untuk menjadi mandiri secara ekonomi, sosial, dan intelektual, sehingga mereka dapat aktif dalam menciptakan perubahan positif dalam masyarakat.
Pendidikan yang Relevan dengan Budaya Lokal.
Ki Hajar Dewantara mendorong pengembangan pendidikan yang mengakar pada budaya lokal. Ia memandang bahwa pendidikan yang relevan dengan budaya lokal tidak hanya memperkaya identitas individu, tetapi juga membantu dalam pemeliharaan dan pengembangan kearifan lokal.