Mohon tunggu...
Bayu Krisna Putra
Bayu Krisna Putra Mohon Tunggu... -

Pilihan yang menentukan kita untuk menjadi Bagai mana dan Seperti apa nantinya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Karen Horney

17 Juni 2015   18:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:39 1236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

            Perbedaan besar lainnya antara Freud dan Horney adalah hubungan yang terbagi secara luas pada materi masa kanak-kanak dalam analisis. Menyingkat pemusatan pada pengalaman masa awal kanak-kanak dan memori, Horney menekankan kehadiran seseorang. Masa kanak-kanak tidak diabaikan dalam pendekatan Horney—sesungguhnya beliau menemukan bahwa materi masa kanak-kanak hampir selalu ditampilkan—tapi tujuannya adalah untuk menemukan pengaruh neurotik pada pasien yang mengikuti kehidupannya saat ini.

            Horney juga menggunakan analisa mimpi dalam praktiknya, yakin bahwa mimpi menyatakan kebenaran diri seseorang. Mereka mewakili usaha untuk memecahkan konflik, maupun dengan cara yang konstruktif ataupun neurotis. Mereka mampu mengindikasikan kepada seseorang sebuah susunan sikap dalam diri mereka yang mungkin sangat berbeda dari dunia kepura-puraan yang ada dalam self-image diri mereka. Selama dengan Freud, Horney mempercayai bahwa maksud sebenarnya dari interpretasi harus diinterpretasi melalui analisis. Bagaimanapun juga, beliau tidak sering mendaftar simbol umum. Tiap mimpi, beliau pikir harus diinterpretasikan dalam sebuah konteks dari masalah pasien.

            Ketika beliau menggunakan asosiasi bebas dan analisis mimpi sebagai teknik penting dalam pemeriksaan, Horney tidak mendisiplinkan dirinya hanya untuk metode tersebut. Mempercayai bahwa tiap orang unik dan memberikan masalah analisis yang belum pernah ditemui sebelumnya, beliau sangat fleksibel mengenai seberapa baiknya membongkar masalah pasien. Seorang analisis, beliau menyatakan pasti penyesuaian diri cukup untuk digunakan sebagai saran terbaik yang sesuai utnuk tiap pasien.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun