Tidak hanya di ranah eksekutif, kebocoran anggaran juga menjadi masalah di dua cabang kekuasaan lainnya, yaitu yudikatif dan legislatif. Di parlemen, pembahasan anggaran sering kali diwarnai dengan praktik mark up dan jual beli pengaruh. Hal ini menciptakan sistem yang rawan korupsi sejak perencanaan anggaran hingga pelaksanaannya.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pernah menyatakan bahwa korupsi di tingkat eksekutif, termasuk dalam rapat kabinet, menjadi hulu dari berbagai penyimpangan anggaran. Jika Prabowo ingin mengatasi masalah ini, KPK harus diberdayakan untuk lebih aktif mengawasi proses anggaran, tidak hanya di parlemen, tetapi juga di kabinet.
Tantangan di Bidang Infrastruktur dan Logistik
Selain masalah birokrasi dan korupsi, Prabowo juga dihadapkan pada tantangan besar di bidang infrastruktur dan logistik. Biaya logistik di Indonesia masih sangat tinggi dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Salah satu penyebabnya adalah minimnya infrastruktur transportasi yang efisien, terutama di daerah-daerah terpencil.
Untuk memperbaiki ini, Prabowo perlu melanjutkan pembangunan infrastruktur yang telah dimulai oleh pemerintahan sebelumnya, sambil mencari cara untuk menurunkan biaya produksi dan distribusi. Dengan mengurangi biaya logistik, diharapkan Indonesia dapat lebih kompetitif di pasar regional dan global.
Harapan di Tengah Tantangan
Meski tantangan yang dihadapi sangat berat, harapan bagi masa depan pemerintahan Prabowo tetap ada. Jika ia mampu melakukan reformasi birokrasi, menurunkan ICOR, dan mengatasi korupsi yang mengakar, Indonesia bisa mencapai potensi ekonomi yang sebenarnya. Namun, semua ini hanya bisa terwujud jika ada komitmen yang kuat dan keberanian untuk mengambil langkah-langkah yang tidak populer.
Pertanyaan terbesar yang masih tersisa adalah: Apakah Prabowo mampu melawan arus? Ataukah ia akan terjebak dalam lingkaran masalah yang sama yang telah menghantui Indonesia selama beberapa dekade? Hanya waktu yang akan menjawab, tetapi satu hal yang pasti, lima tahun ke depan akan menjadi ujian terberat bagi kepemimpinannya. (KH.)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H