Kabinet besar seperti yang direncanakan oleh Prabowo memiliki kelebihan dalam hal spesialisasi dan pembagian tugas yang lebih jelas. Namun, dari perspektif internasional dan teori manajemen, kabinet yang besar juga berisiko menghadirkan inefisiensi, tumpang tindih tugas, dan pembengkakan anggaran negara.Â
Negara-negara besar seperti Amerika Serikat, India, dan China telah membuktikan bahwa pemerintahan yang efektif tidak selalu memerlukan jumlah menteri yang banyak, melainkan membutuhkan koordinasi yang baik, kepemimpinan yang kuat, dan kemampuan untuk merespons tantangan dengan cepat.
Bagi Indonesia, tantangan utama bukanlah jumlah menteri, tetapi bagaimana memaksimalkan kinerja para menteri tersebut dengan anggaran yang terbatas dan memastikan bahwa setiap kementerian dapat memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan rakyat.Â
Kabinet yang besar mungkin menjanjikan spesialisasi, tetapi kabinet yang efisien dan terkoordinasi dengan baik adalah kunci keberhasilan dalam tata kelola pemerintahan yang efektif. (KH.)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H